Laporan Wartawan Banjarmasin Post Faturahman
TRIBUNNEWS.COM, PALANGKARAYA - Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor meminta media jangan mengadu domba antara Kaltim dan Kalteng yang menjadi calon lokasi Ibu Kota Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang akan dipilih oleh Presiden RI, Joko Widodo, sebagai pengganti Jakarta.
Ini disampaikan saat menghadiri, acara Focus Group Discussion Prospek Pengembangan dan Peningkatan Pemanfaatan Gas Bumi di Kalimantan melalui Pembangunan Pipa ruas Transmisi Trans Kalimantan di Ruang Kahayan I - Swissbel Hotel Danum Palangkaraya, Kamis (1/8/2019).
Ia menepis statmen yang memojokkan Kalteng yang dilansir media.
"Ga benar itu, saya tidak pernah ngomong yang memojokkan siapa pun. Atau mengatakan, bahwa Kaltim itu lebih bagus, atau sebaliknya, ga ada itu, cari aja datanya, kalo ada yang melansir itu berarti hoax atau wartawan salah tulis," ujarnya saat ditanya wartawan soal pernyataanya yang kontraproduktif tersebut.
Baca: Wacana Pemindahaan Ibu Kota Indonesia, Picu Pembakaran Lahan Secara Sengaja di Kalteng
Dia mengatakan, hanya menyerahkan keputusan soal pemindahan Ibu Kota Negara itu kepada Presiden dan yang akan dipilih nantinya adalah Kalimantan.
"Feeling saya yang akan dipilih oleh Presiden adalah Kalimantan, tapi tolong ya jangan ada adu domba dalam hal ini," ujarnya.
Isran menyatakan, pihaknya telah menyiapkan sebanyak 200 ribu hektare lahan yang tidak ada dalam penguasaan masyarakat sehingga lahan tersebut memang layak untuk dijadikan sebagai lokasi Ibu Kota Negara nantinya.
"200 ribu hektare lahan yang disiapkan tersebut berada di Kutai Kartanegara dan PPU atau Panajam Paser Utara (PPU) di Kaltim. Dua daerah itulah yang sudah kami cadangkan untuk dijadikan sebagai lokasi Ibu Kota Pemerintahan nantinya," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunkalteng.com dengan judul Rencana Pemindahan Ibu Kota RI, Gubernur Kaltim Isran Noor Minta Kaltim Jangan Diadu dengan Kalteng