TRIBUNNEWS.COM, JOGJA - Proyek revitalisasi Beteng Keraton Yogyakarta di sisi barat direncanakan selesai tahun ini.
Proyek revitalisasi ini merupakan bagian dari pengembalian fungsi beteng Keraton Yogyakarta yang diinisiasi Pemda DIY, Pemkot Yogya dan Keraton Yogyakarta.
“Penutupan jalan dari Jalan Nagan Lor menuju Jalan Letjend MT Haryono ini merupakan bagian dari mengembalikan beteng Keraton kepada bentuk aslinya. Secara filosofisnya khan hanya ada lima pintu yang menuju ke Keraton Yogyakarta,” kata Sekda DIY, Gatot Saptadi pada Tribunjogja.com, Jumat (2/8/2019).
Gatot menjelaskan, jalan masuk dari MT Haryono menuju Jalan Nagan Lor ini merupakan “butulan” atau jebolan dari Beteng aslinya.
Sehingga, perlu ada penutupan untuk revitalisasi beteng dan dikembalikan sesuai dengan gambar sejarahnya.
“Proses penyambungan dan penutupan beteng ini juga melibatkan referensi-referensi sejarah. Kami juga menggandeng ahli-ahli sejarah yang mengetahui filosofis beteng ini,” jelasnya.
Gatot menyadari dengan penutupan ini akan ada beberapa warga yang kaget karena tidak terbiasa memutar.
Namun, untuk win-win solution, fungsi beteng ini dikembalikan dengan menutup menggunakan pagar besi dan warga memutar melalui Alun-alun Kidul atau melalui Ngasem.
“Setahu kami, warga siap untuk kepentingan revitalisasi area keraton,” urainya.
Dalam hal ini, ada sejumlah pihak yang bersinergi dalam pengembalian fungsi beteng ini.
Diantaranya, adalah Pemda Provinsi, Pemerintah Kota, Keraton dan masyarakat.
Pihak ahli yang digandeng pun telah memiliki hasil kajian terkait dengan beteng ini.
Adapun lima pintu masuk yang dimaksud oleh Gatot, hingga saat ini masih berupa bangunan utuh.
Yakni, pintu masuk melalui Ngasem, Pojok Beteng Lor Wetan, Pojok Beteng Wetan, Plengkung Gading, dan Pojok Beteng Kulon.
Untuk saat ini, proses penutupan beteng ini direncanakan akan selesai pada tahun ini.