Ardo jatuh dari lantai 3 ke lantai I tanpa rintangan apa pun, saat ia hendak menggunakan toilet tersebut.
Ardo adalah warga Kampung Ana Lepa, Desa Anajiaka, Kecamatan Umbu Ratu Nggai Barat, Kabupaten Sumba Tengah, Pulau Sumba.
Disaksikan POS-KUPANG.COM, toilet maut itu memiliki pintu kaca berwarna hitam.
Baca: Diduga Keracunan Makanan, Belasan CPNS di Kupang Dilarikan ke Rumah Sakit
Saat menengok ke bagian dalam, ada dua batang pipa yang tersambung dari lantai I hingga ke bagian atap gedung.
Di dalam toilet itu, tidak ada lantai, sehingga ketika pintu dibuka, kita langsung melihat dari lantai 3 sampai ke lantai I gedung tersebut.
Diperkirakan ketinggian gedung itu mencapai kurang lebih 15 meter.
Selama ini, manajemen kampus itu hanya menggunakan satu papan tripleks, kayu dan kursi untuk menghalangi pintu tersebut.
Sementara itu, di bagian depan toilet tersebut, terdapat satu toilet lainnya, namun tidak dapat dibuka karena terkunci rapat.
Sedangkan di toilet lantai satu gedung tersebut, terdapat tumpukan kursi yang sudah rusak.
Terdapat pula satu dinamo air berukuran besar pada sisi kiri toilet.
Manajemen Politeknik Negeri Kupang melalui Kabag Umum dan Keuangan, Dara Miha Balo bersama rekan pegawainya sempat mengunjungi korban yang terbaring tak sadarkan diri di RS Kartini Kupang, Senin (5/8/2019) sore.
Kepada POS-KUPANG.COM, Dara membenarkan adanya kejadian tersebut di Politeknik Negeri Kupang. Musibah yang merenggut nyawa Ardo itu terjadi di Gedung Teknik Mesin, Politeknik Negeri Kupang.
Dara menjelaskan, kejadian tersebut merupakan kecelakaan tunggal dan terjadi di toilet lantai 3 Gedung Teknik Mesin PNK.
Dia mengungkapkan, toilet maut itu merupakan kamar mandi yang belum selesai dikerjakan.