Dalam pemeriksaan itu, ia mengaku telah mengetahui Prada DP membunuh Fera pada Rabu, 8 Mei 2019.
Saat itu, Prada DP datang ke rumahnya di Kabupaten Musi Banyuasin dengan mengendarai sepeda motor korban.
"Aku lari dari tempat pendidikan, jangan kasih tahu Ibu," ucap Oditur menirukan perkataan Prada DP yang disampaikan oleh Dodi.
Setelah mengaku kabur, dengan tegas Prada DP menyebutkan jika ia telah membunuh seseorang.
Baca: Paman Prada DP yang Jadi Saksi Kunci Pembunuhan Vera Oktaria Dilaporkan Menghilang Tanpa Jejak
Baca: Paman Prada DP yang Jadi Saksi Kunci Pembunuhan Vera Oktaria Dilaporkan Menghilang Tanpa Jejak
Ucapan itu membuat Dodi terkejut, terlebih lagi ia mengetahui jika korban adalah Fera yang tak lain adalah kekasih keponakannya tersebut.
Dodi pun sempat diminta oleh Prada DP untuk menyiapkan kapak, parang, dan gergaji.
Sebab, ia hendak menghilangkan jejak dengan memutilasi jenazah Fera.
Namun, permintaan itu ditolak oleh Dodi.
Terdakwa lalu memberikan sejumlah uang kepada saksi untuk membeli kantong plastik besar bewarna putih yang akan digunakan sebagai tempat potongan tubuh Fera nanti.
Ia lalu pergi dan membeli plastik tersebut dan Prada DP akhirnya kembali ke penginapan Sahabat Mulya.
Sesampainya di penginapan, Prada DP kembali menghubungi Dodi untuk menanyakan tempat pembuangan potongan tubuh Fera jika telah dimutilasi.
"Saksi menolak untuk membantu terdakwa mencari tempat tersebut," kata Oditur.
Dodi akhirnya menghubungi saksi Imam untuk mencari solusi masalah yang menimpa Prada DP.
Imam menyarankan agar jenazah tersebut dibakar, sehingga terdakwa pun membuat rencana tersebut, tapi akhirnya gagal.