TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Polisi tengah mendalami kecelakaan yang menewaskan kakak adik di jalan Tol Padaleunyi KM 132 jalur B pada Senin (12/8/2019) sekira pukul 02.00 WIB atau dini hari.
Kecelakaan ini melibatkan anak Bupati Bengkulu Tengah Michael Ferly yang saat itu mengemudi kendaraan Toyota Fortuner bernomor polisi BG 1572 EL bersama dua rekannya.
Berdasarkan kronologinya, kendaraan yang dikemudikan Ferly ini menabrak bagian belakang sebuah truk. Diduga Ferly berupaya menyalip truk tersebut.
Tak hanya menabrak truk, Toyota Fortuner Ferly juga ditabrak kendaraan lain. Akibatnya dua rekan Ferly meninggal dunia, sementara Ferly kini masih dirawat di RS Sartika Asih.
"Sampai saat ini kami lakukan penyelidikan pemeriksaan pemanggilan saksi-saksi, jika saksi sudah cukup kuat. Saat ini kami hanya berdasarkan hanya dari TKP saja. Nanti itu dikuatkan dengan keterangan saksi dari pemeriksaan," kata Kanit Laka Lantas Polres Cimahi Ipda Erin Heriduansyah melalui telepon, Selasa (13/8/2019).
Baca: Tabrakan Berutun, Anak Bupati Bengkulu Tengah Tabrak Truk di Tol Purbaleunyi, 2 Teman Meninggal
Sampai saat ini penyidik belum memeriksa Ferly lantaran kondisinya yang masih trauma, meski begitu proses penyelidikan terus berlanjut.
"Sampai saat ini belum diperiksa karena masih trauma kalau luka tidak terlalu parah, dari kendaraannya yang paling rusak samping kiri untuk kanan tidak terlalu berat. Belum dapat di mintai keterangan, (mungkin) dua tiga hari," jelasnya.
Polisi juga bakal mengecek kondisi Ferly saat berkendara ketika itu, baik secara fisik maupun psikologi berdasarkan rekam jejak medisnya.
"Kita nunggu dari rumah sakit. Kan pertama Michael Ferly ini masuk RS ada rekam medis seperti apa. Dari rekam medis akan dijadikan acuan dari pada penyelidikan lebih lanjut," jelasnya.
Namun berdasarkan penyelidikan sementara saat ini kejadian itu masih kecelakaan lalu lintas, polisi menunggu hasil penyelidikan lebih lanjut apakah ada kemungkinan lain yang menyebabkan kecelakaan ini.
"Masih laka lantas perlu waktu mengingat bila mana mengalami kecelakaan bisa saja pengemudi sehat mengakibatkan korban tapi perlu diperhatikan efek psikologis. Bisa saja dia sehat, misal si A kendarai kendaraan menabrak pengemudi sehat taoi secara mental dan psikologis belum tentu. Kita nunggu," pungkasnya.