TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terjadi insiden terbakarnya tiga personel polri saat aksi unjuk rasa mahasiswa di Cianjur, Kamis (16/8/2019) kemarin.
Aiptu Erwin terpaksa dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pertamina Jakarta untuk mendapatkan perawatan intensif akibat luka bakar di atas 65 persen.
Baca: Dosen UGM Diduga Bunuh Diri, Polisi Ungkap Ciri-ciri Seseorang Tewas Gantung Diri
Sebelum dirujuk, personel Bhabinkamtibmas Kelurahan Bojongherang, Polsek Cianjur Kota itu dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Polri, Kramar Jati, Jakarta Timur.
"Dari hasil observasi tadi malam sampai pagi hari, kondisinya masih dalam rangka pemulihan. Pagi hari ini, dirujuk lagi ke RS Pusat Pertamina untuk ditangani secara lebih intensif kembali," Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo di kantornya, Jumat (16/8/2019).
Kondisi Aiptu Erwin sendiri masih belum stabil.
Meskipun disebut sudah melewati masa kritis, namun Erwin masih memerlukan perawatan yang lebih intensif.
Dedi Prasetyo menjelaskan, tubuh seseorang yang terkena luka bakar di atas 50 persen akan memproduksi cairan secara berlebihan.
Karena itu, Erwin terpaksa dipindahkan ke rumah sakit yang mampu menangani ini.
"Seseorang yang mengalami luka bakar di atas 50 persen, itu kondisinya masih belum stabil. Tingkat cairan di dalam tubuh itu akan memproduksi secara berlebihan sehingga harus ditangani lebih serius lagi," lanjut Dedi Prasetyo.
Sementara, tiga polisi lainnya yang turut menjadi korban kekerasan mahasiswa sudah dalam kondisi stabil.
Mereka juga menderita luka bakar.
Namun, tidak separah Aiptu Erwin.
Baca: Hendak Demo Tanpa Izin di Depan Gedung DPR, Tujuh Orang Diamankan Polisi
Untuk korban bernama Bripda Yudi Muslim dan Bripda FA Simbolon yang berasal dari Sabhara Polres Cianjursaat, sedang dirawat di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung.
Adapun, seorang korban lainnya bernama Bripda Anif yang merupakan anggota Polres Cianjur menjalani perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Sartika Asih, Bandung. (Devina Halim)