Menurutnya petani sekitar hanya memanfaatkan air yang berada di sungai tak jauh dari lahan pertanian.
"Saya melihat desa sebelah memiliki sumur bor, sedangkan di daerah saya belum ada sumur bor. Saya berdoa agar bisa membuat sumur bor, Alhamdulillah sumur sudah ada bahkan sampai menyembur semoga bisa dimanfaatkan untuk masyarakat dan lahan pertanian," ujarnya.
Lahan pertanian di lokasi tersebut biasanya ditanami berbagai jenis sayuran seperti terong, jagung, dan tumbuhan palawija.
"Kalau untuk menanam padi tanahnya yang tidak cocok," imbuh Suyadi.
Satu di antara warga memberanikan diri untuk merasakan air yang menyembur ke permukaan, yaitu Suratman warga sekitar.
Baca: Cantik Banget Make Up Mutia Ayu Saat Pernikahannya dengan Glenn Fredly, Intip Fotonya!
Saat dirasakan menurutnya ada yang berbeda dari air mineral seperti biasa.
"Berbeda rasanya dan lebih segar dari pada air mineral," imbuhnya.
Sementara itu kakak pemilik sumur bor, Paidi menuturkan untuk mebuat sumur bor menghabiskan biaya sebesar Rp 5 juta.
"Debitnya stabil dari hari Senin sampai saat ini, dan air ini sudah disedot hingga jarak 300 meter. Itu saja pakai satu diesel, kalau menggunakan dua diesel saya rasa masih mampu," ucapnya.
Di sekitar lahan tersebut terdapat satu sungai dan bendungan yang telah mengering, menurut Paidi sungai dan bendungan tersebut sudah mengering sejak musim kemarau pertengahan.
"Alhamdulillah niat saya dan adik saya terkabul memiliki sumur bor, semoga bisa dimanfaatkan warga dan sekitar untuk mengatsi kekeringan di daerah ini mengingat daerah ini termasuk daerah kering," tuturnya. (Tribunjogja.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Tak Diduga Tak Disangka Air Menyembur di Lahan Kering Retak-retak Gunung Kidul