Tidak hanya Ali, kelakuan sadis para pelaku juga dialami Rahmat (34) warga Jalan Menteng VII.
"Kalau saya dibegal di Jalan Hasanudin. Saya dibacok tiga kali pada 4 Juli 2019 lalu.
Saat kejadian, pelaku menabrak saya dari samping. Mereka turun, lalu saya ditebas," ujarnya.
Pascakejadian, lanjut Rahmat, dirinya pun meminta tolong kepada masyarakat namun dikarenakan kondisi berdarah warga takut menolongnya.
"Saya minta-minta tolong, namun warga banyak yang takut karena saya berdarah. Beruntung saya ditolong tukang Gojek lalu dibawa ke RS Malahayati sebelum dirujuk ke RS Bhayangkara Medan," ungkapnya.
Rahmat mengalami luka bekas tebasan benda tajam di lengan kanannya.
Terlihat puluhan bekas jahitan di tangan korban.
"Kalau tangan saat ini masih menggunakan pen," ujarnya.
Kelompok Guntur
Para pelaku begal yang belakangan viral di media sosial dihadirkan ke Rumah Sakit Bhayangkara, Kota Medan, Rabu (21/8/2019) sore.
Dua pelaku yang masih hidup dihadapkan dengan para korban.
Mereka hanya tertunduk lemas.
Sesekali menatap ke arah para korban yang masih menahan luka karena perbuatan begal.
Salah satu anggota komplotan bernama Tengku Aditya Hidayat merupakan residivis.
Laki-laki yang berumur 20 tahun itu sudah keluar masuk bui dalam kasus yang sama.