Ia mengaku kerap kali memperbolehkan orang lewat tanpa membayar, karena tidak punya uang.
Seperti halnya pelajar, dan orang tua yang pekerjaannya mencari rumput dengan sepeda.
Jembatan apung tersebut pun selalu dibuka 24 jam. Siapapun bisa melewati jembatan tersebut kapan saja.
"Jembatan ini dipasang 24 jam. Karena ini memang fasilitas umum. Hanya saat hujan jembatan dicopot.
Karena menghindari pepohonan yang terbawa arus dari sungai atas," jelasnya.
Ia menjelaskan setiap hari ada yang jaga, namun hanya sampai pukul 23.00 WIB.
Karena yang jaga tersebut, selain menjaga toples tempat pembayaran, juga membantu warga yang melewati jembatan yang tidak memiliki uang pas.
Terlebih saat membawa muatan berat.
Sehingga tidak bisa menaruh uang dalam sebuah toples, dan harus dibantu. (Tribunjateng/Moch Saifudin)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Bertahun-tahun Seberangi Sungai Pakai Perahu, Kini Warga Babadan Demak Terbantu Jembatan Apung, https://jateng.tribunnews.com/2019/08/26/bertahun-tahun-sebrangi-sungai-pakai-perahu-kini-warga-babadan-demak-terbantu-adanya-jembatan-apung?page=all.