Satu bayi berhasil dibawa pulang, setelah pihak keluarga membayar sejumlah uang persalinan.
Namun, bayi lainnya ditahan pihak rumah sakit, karena Ranjani dan Yulita tak sanggup membayar biaya sisa persalinan sebesar 21.000 Ringgit Malaysia.
Biaya yang lumayan besar ini terjadi karena kedua bayi ini lahir secara prematur di kehamilan 7 bulan kurang 15 hari.
Hal ini berpengaruh terhadap kondisi salah satu bayi ketika lahir.
Kaki salah satu bayi tidak dapat digerakkan. Setelah diperiksa ternyata ada nanah di dalam tulangnya.
Baca: Gara-gara Ulah Seorang Penumpang, Bandara Munich Terpaksa Batalkan Ratusan Penerbangan
Ayah dan ibu bayi ini mengupayakan segala cara untuk mengeluarkan bayinya.
Setelah hampir lima bulan, kisah pilu ini sampai kepada Bukhari, komunitas Aceh di Malaysia dan anggota DPD RI H Sudirman alias Haji Uma.
Hingga kemudian kisah ini menggugah hati seorang pengusaha asal Aceh di Malaysia yang mendermakan uang mencapai Rp 80 juta untuk mengeluarkan bayi itu dari rumah sakit, sekaligus memfasilitasi keluarga ini kembali ke kampung halaman di Nagan Raya.(bah)
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Kisah Pilu Warga Aceh di Malaysia, Ibu Meninggal Bayinya Tertahan di Rumah Sakit