Awalnya saya tidak mau karena jaraknya sudah jauh, tapi dia berjanji akan menambah bayaran sekitar Rp 100 ribu dan saya pun setuju untuk kembali.
Saat sampai di Tahu Sumedang, penumpang itu memberikan uang tahu, saya liat resletingnya terbuka.
Awalnya saya pikir mungkin dia lupa dan tidak menggubrisnya.
Namun, sampai di Km 60 Bukit Soeharto penumpang tersebut semakin aneh dengan menarik safety belt saya sampai tiga kali pakai kaki dengan posisi rebahan, sementara kaki mengangkang serta celana yang sudah diplorotin.
Saya pun heran dan melihat dari spion tengah mobil, ternyata dia sedang *** dengan suara mendesah cukup nyaring.
Saya mulai takut, melihat ada mobil Terios di depan, saya langsung memberhentikan mobil dengan mencabut kunci lalu lompat keluar.
Saat itu mobil belum bener-bener berhenti, saya langsung lompat keluar dan mengunci penumpang dari luar.
Kemudian saya datangi mobil Terios dan mengetuk kaca pintunya sembari teriak minta tolong, tapi orang di mobil Terios itu tidak keluar.
Baca: Mobil Terios Terseret Sejauh 50 Meter, Begini Kronologi Kejadian
Tak lama kemudian, saya melihat penumpang tadi keluar dari mobil dan mengejar saya.
Dengan sigap saya lari mengelilingi mobil Terios dan langsung kembali masuk ke mobil dan mengunci dari dalam.
Saya sempat videoin orang itu (penumpang), dan langsung jalan.
Apakah benar penumpang tadi mengaku kesurupan atau tidak sadar melakukan itu?
Pascakejadian, berapa hari kemudian penumpang tersebut ada menghubungi saya lewat pesan WhatsApp dan meminta maaf.
Anehnya dia mengaku tidak sadar melakukan itu dan merasa kesurupan.