Bima Aryo Tanggapi Kasus Meninggalnya ART yang Diserang Anjing Miliknya: Tragedi yang Menyedihkan
TRIBUNNEWS.COM - Bima Aryo akhirnya buka suara soal meninggalnya ART yang diserang oleh anjing miliknya.
Sebelumnya, Bima belum bisa berbicara banyak tentang kasus itu.
Diketahui Bima sedang tidak berada di rumah saat insiden terjadi.
Saat dihubungi Tribunnews (2/9/2019), Bima belum bisa memberikan komentarnya karena sedang disibukkan resepsi pernikahan.
Bima Aryo memang baru saja melangsungkan pernikahan di Jakarta, Minggu (1/9/2019) lalu.
Baca: Polda Jabar Pastikan Tak Ada Sopir Truk yang Kabur, Subhana Sempat Lihat Jenazah Rekannya
Baca: Bertemu Jokowi, Mahfud MD Ikut Beri Usulan soal Keputusan Presiden Memindah Ibu Kota ke Kaltim
Namun, Bima menjanjikan, ia akan tetap memberikan klarifikasi terkait kasus ini.
Ia masih ingin mengetahui secara detail kronologi kejadian.
Terlebih, menurutnya, saat itu di lokasi kondisi cahaya tengah minim.
"Nah itu dia kita nggak tahu (apakah benar Sparta yang menyerang), pas kejadian kan gelap. Kita nggak tahu nih. Makanya saya juga mau tanya-tanya dulu. Saya baru banget selesai urusan wedding. Maaf banget, ya, nanti kita keep in touch," katanya.
Baca: Komentar Ketua RT Soal Anjing yang Terkam ART hingga Tewas: Setau Saya Nurutnya Cuma Sama Bima
Hari ini (3/9/2019), Bima Aryo mengungkapkan pada Tribunnews bahwa ia dan keluarga turut berdukacita atas meninggalnya Yayan, ART yang diserang Sparta, anjing.
Bagi Bima, kejadian itu merupakan tragedi yang membuat ia sekeluarga turut bersedih.
"Tentu ini sebuah tragedi, yang menyedihkan bagi kita semua," ucapnya saat dihubungi Tribunnews, Selasa (3/9/2019).
Diberitakan Tribunnews sebelumnya, seorang Asisten Rumah Tangga (ART) bernama Yayan di Cipayung tewas diserang anjing Malinois Belgian milik majikannya.
Kejadian ini terjadi di rumah majikannya, berinisial TD (72) di Jalan Langgar RT04/RW04, Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, Jumat (30/8/2019).
Saat itu, Yayan (35) disuruh memberi makan anjing itu.
Meski takut, Yayan tetap memberi makan anjing itu.
Menurut Kapolsek Cipayung Kompol Abdul Rasyid seperti yang dilansir Kompas.com, Yayan sempat menolak untuk memberi makan ajing itu karena takut.
Namun ia sungkan untuk menolak karena baru bekerja selama dua minggu.
Baca: Ini Percakapan 2 Sopir Truk Lewat Telepon Sebelum Kecelakaan Maut Tol Cipularang, Gimana Ini?
"'Sudah buka aja enggak apa kok', kata ibu itu (TD). Padahal pembantu rumah tangga itu sama sekali enggak berani masalah anjing itu," kata Abdul di Mapolsek Cipayung, Senin (2/9/2019).
Abdul menjelaskan, saat korban membuka kandang, anjing tersebut langsung menyerang dan mencabik tubuh korban.
"Langsung nerkam, lukanya banyak ada di leher, di payudara, di dada, paling banyak dada tengah banyak luka cakaran," ujar Abdul.
Korban yang bersimbah darah pun langsung dilarikan ke Rumah Sakit Adhyaksa.
Namun, karena lukanya parah, korban dirujuk ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
Sesampainya di RS Polri, korban meninggal dunia.
Anjing yang Menerkam ART hingga Tewas di Cipayung Dikabarkan Sudah Beberapa Kali Menyerang Manusia, yang Terakhir Sampai Tewas
Anjing Malinois Belgian yang menewaskan Asisten Rumah Tangga (ART) di Cipayung rupanya pernah menyerang warga lain sebelumnya.
Menurut Irma Budiani, Kepala Seksi Peternakan dan Kesehatan Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (Sudin KPKP) Jakarta Timur, pemilik anjing itu adalah Bima Aryo, presenter TV program petualangan.
"Iya (Bima Aryo) yang punya anjing itu, yang artis," ucapnya pada wartawan, Senin (2/9/2019), dilansir Kompas.com.
Irma menjelaskan, anjing yang diberi nama Sparta itu sudah tiga kali melukai warga.
Baca: Tak Bisa Tidur Karena Takut, Istri Pukul Suami Pakai Kayu hingga Tewas: Daripada Saya Dibunuh Dulu
Baca: Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang, 9 Fakta Kejadian Termasuk Kronologi yang Dilihat Saksi
Sparta pertama kali menyerang kuli bangunan yang sedang bekerja di rumah Bima sekitar satu tahun lalu.
Beberapa bulan kemudian, Sparta dikabarkan kembali menyerang seorang wanita tua hingga luka parah.
"Sekitar delapan bulan yang lalu deh dia gigit lagi, gigit ibu-ibu tua, dikoyak, habis darahnya keluar. Sama yang sekarang yang tewas (Yayan)," ujar Irma.
Setelah kasus pertama, yaitu saat Sparta menyerang kuli bangunan, Sudin KPKP Jakarta Timur pernah mengobservasi Sparta.
Dari hasil observasi, Sparta negatif rabies.
Baca: Wah, Telkomsel Bikin Promo Internet 4GB Cuma Rp 10 di Hari Pelanggan
"Kami pernah observasi, tapi pemiliknya bilang observasi datang saja ke lokasi karena takutnya petugas observasinya yang digigit. Makannya petugas kita yang datang ke lokasi untuk observasi selama dua minggu dan sudah diobservasi, (hasilnya) negatif rabies," ujar Irma.
Pasca tewasnya Yayan, petugas Sudin KPKP akan kembali observasi anjing tersebut guna mengetahui apakah anjing itu mengidap rabies atau tidak.
"Setiap anjing menggigit wajib kami observasi, kami diagnosa rabies, tapi harus diobservasi. Waktu observasi Sparta pertama itu negatif rabies. Di rumahnya itu ada beberapa anjing, tapi yang paling galak ya Sparta, pokoknya dia cuma bersahabat sama Bima Aryo," ujar Irma.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie, Nurul Hanna/Kompas.com, Dean Pahrevi)