TRIBUNNEWS.COM -- SUAMI-istri bernama Subhan (43) dan Mani (39) harus melewati perjuangan berat untuk keluar dari truknya yang nyaris terjun ke jurang sedalam 20 meter di KM 91+200 Tol Cipularang, Senin (2/9).
Subhan membawa truk pengangkut pasir merah dari Cianjur ke Karawang Timur.
Truk yang dimilikinya adalah satu dari 21 kendaraan yang mengalami tabrakan beruntun.
Subhan juga rekan dari Dedi (50), sopir truk yang mengalami rem blong dan terguling kemudian jadi penyebab kecelakaan maut di Tol Cipularang.
Baca: Anjing yang Serang ART hingga Tewas juga Pernah Serang Anak Kecil, Warga: Korbannya Malah Sudah 10
Baca: Telur Juga Bisa untuk Perawatan Wajah Berjerawat dan Beminyak, Begini Caranya
Baca: Kendarai Toyota Hartop Merah, Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah Mendaftar ke PDI Perjuangan
Truk yang dikendarai Subhan dan istrinya, nyaris terjatuh ke jurang. Kepalanya berada di bawah dan baknya masih tersangkut di pembatas jalan.
"Kaca pecah Pak. Saya lihat jurang. Sedikit lagi saja truk saya terjun ke jurang," ujar Subhan di UGD RS MH Thamrin, Purwakarta.
Untuk beberapa saat, Subhan dan istrinya terjebak di dalam ruang kemudi. Tubuh mereka penuh luka.
Subhan mengatakan, dalam keadaan terluka, istrinya berusaha untuk keluar lebih dulu lewat pintu kiri.
Padahal, posisi kepala mobil sudah nyungsep di bibir jurang.
Salah langkah sedikit, mereka bisa jatuh.
"Saat buka pintu, sudah terlihat jurang. Saya paksain ke luar, saya manjat ke atap mobil, menggelantung. Lalu saya ajak suami saya dan akhirnya bisa nyampai ke atap mobil," kata Mani.
Saat berada di atap, ia baru sadar ternyata posisi mobilnya nyaris terjun ke dasar jurang.
Dari atas kepala mobil, ia melihat situasi sekitar, sejumlah mobil terbakar dan macet.
"Dari situ saya bingung, turun bagaimana. Saya teriak minta tolong enggak ada yang dengar. Loncat bakal sulit.