Kisah Korban Kecelakaan Tol Cipularang: Firasat Keluarga hingga Pesan Terakhir Korban Meninggal
TRIBUNNEWS.COM - Kecelakaan maut yang melibatkan 20 kendaraan terjadi di Tol Cipularang KM 91, Senin (2/9/2019).
Tragedi kecelakaan beruntun di ruas Tol Cipularang KM 91, mengakibatkan puluhan korban luka-luka hingga 8 orang meninggal dunia.
Kapolda Jawa Barat, Irjen Rudy Sufahriadi menjelaskan kronologi hingga dugaan awal kecelakaan di Tol Cipularang KM 91 yang menewaskan 8 orang.
Dikutip dari Kompas.com, Irjen Rudy mengatakan, kecelakaan bermula ketika sebuah dump truck terguling hingga tertabrak oleh kendaraan lain di belakangnya.
Baca: Kata Polisi terkait Kecelakaan Maut Tol Cipularang: Keterangan Saksi Sudah Mengarah ke Tersangka
Baca: Universitas Paramadina Gandeng PT Mutuagung Lestari Sosialisasikan Penerapan SMAP
Kemudian kendaraan lain paling belakang menabrak mobil di depannya hingga tabrakan beruntun pun terjadi.
"Namun untuk penyebab pastinya, nanti kami akan sampaikan setelah penyelidikan," kata Rudy saat meninjau lokasi kejadian.
Ditambahkan oleh Korlantas Mabes Polri Brigjen Pol Pujiyono Dulrachman menjelaskan, kecelakaan beruntun tersebut bermula dari kecelakaan tunggal dump truck yang terbalik di Kilometer 91.
Kemudian, saat ada empat kendaraan mengantre menunggu evakuasi dump truck yang terbalik, ada dump truck bermuatan tanah yang hilang kendali karena rem blong.
"Dump truck bermuatan tanah itu menabrak empat kendaraan yang tengah mengantre," kata Pujiyono.
Kemudian, di belakang dump truck bermuatan tanah ada 15 kendaraan yang mengalami kecelakaan beruntun.
Empat kendaraan bahkan terbakar.
Akibat kecelakaan tersebut, delapan orang meninggal dunia, tiga luka berat, dan 25 luka ringan.
Baca: Usai Habisi Nyawa Suami dan Anak Tirinya, Aulia Kesuma Mengaku Lega, Apa Alasannya?
Baca: Sari Menghilang Setelah Diajak Makan Bakso Pria yang Ngaku Polisi
Tribunnews telah menrangkum beberapa kisah para korban yang selamat dari kecelakaan tersebut hingga firasat keluarga yang ditinggalkan.
1. Tak ikut liburan dengan keluarga, Febriansyah lolos dari maut
Febriansyah Saputra (24) tampak masih syok mendengar kabar kecelakaan beruntun di KM 91 Tol Cipularang arah Jakarta, Senin (2/9/2019) siang kemarin.
Kecelakaan tersebut setidaknya melibatkan 20 mobil dan menewaskan delapan orang.
Mobil yang ditumpangi keluarga Febriansyah termasuk di dalamnya.
Beruntung, tujuh anggota keluarga Febriansyah selamat, beberapa di antaranya luka-luka.
Febriasnyah menceritakan keadaan tujuh anggota keluarganya yang menjadi korban kecelakaan beruntun, ada Asparida dan Zulfahmi, ibu dan ayah Febriansyah dalam mobil tersebut.
Turut ikut pula kakak (Rico) beserta istrinya (Ade).
Rico yang bertindak sebagai sopir membawa dua orang anak (Safira dan Kenzi) serta seorang adik ipar (Vivi).
"Bapak katanya dadanya sakit. Ibu kena saraf, luka di kepala. Kakak saya (Rico) dijahit kakinya. Istrinya enggak kenapa-kenapa. Kenzi kakinya patah, Vivi juga patah. Kalau Safira kena beling di kepala," ujar Febriansyah ketika ditemui Kompas.com, Selasa (3/9/2019) siang.
Febriansyah menjelaskan bahwa dirinya menolak ajakan liburan bersama keluarganya pada Minggu (1/9/2019) pagi.
"Saya ada kerjaan, jadi sendiri di sini," kata dia.
"Kebetulan kakak lagi dapat cuti, dia mau jalan-jalan ngajak ibu sama bapak saya, naik mobil Avanza hitam yang nyupir kakak saya," Febriansyah menambahkan.
Kini, ketujuh anggota keluarga tersebut masih dirawat di RS MH Thamrin, Purwakarta. Sebelum kecelakaan, keluarga tersebut tengah dalam perjalanan pulang usai liburan ke Ciwidey, Kabupaten Bandung.
Baca: 5 Kisah Dramatis di Balik Kecelakaan di Cipularang:Tergantung di Jurang & Pesan Korban Sebelum Tewas
Baca: Bra dan Celana Dalam Miliknya Dipakai ART, Via Vallen Geram dan Susah Kasih Maaf
2. Kesaksian penumpang selamat dalam kecelakaan di Tol Cipularang
Dikutip dari TribunJabar, Suherman (53) masih syok mengingat kecelakaan beruntun di Tol Purbaleunyi kilometer 91 yang menimpanya.
Saat itu, Suherman menceritaakan jika banyak mobil berhenti lantaran ada mobil terbalik.
Ia pun ikut berhenti.
Tiba-tiba mobil Fortuner yang ia kendarainya tertabrak mobil lain dengan keras dari belakang.
"Mobil oleng kemana pun. Seperti terbang hingga 50 meter, menyebrang arah Bandung, hingga mendarat ke area hutan," kata Suherman sembari menunjukkan foto lokasi mobilnya mendarat kepada wartawan di RS MH Thamrin Purwakarta.
Mobil yang ia kendarai pun tak lagi berbentuk.
Beruntung ia bersama empat keluarganya hanya mengalami luka ringan.
Saat kejadian, warga Kampung Kawidaran, RT 022 RW 004, Cikupa, Tangerang itu tak henti membaca doa.
"Perasaannya campur aduk. Saya berdoa kepada Sang Pemilik (Allah SWT)," katanya.
Kecelakaan beruntun di Cipularang, Jawa Barat Sesaat setelah kejadian, ia teringat telepon genggamnya yang jatuh, suara ceramah yang ia dengar selama berkendara.
"Karena khawatir ngantuk kami mendengarkan ceramah," katanya.
Baca: Pengamen Tua Ini Miliki Uang Puluhan Juta dan Deposito Rp 25 Juta saat Dirazia Satpol PP Sragen
Baca: Presiden Jokowi Ingin Penerapan Peta Jalan Revolusi Industri 4.0 Dipercepat
3. Sosok Hendra dimata sang anak, korban meninggal di Tol Cipularang
Hendra Tjahyana (64), korban meninggal dunia saat tabrakan beruntun di Tol Cipularang, dikenal sebagai sosok yang peduli terhadap keluarga dan rekan kerjanya.
Hal tersebut diutarakan oleh anak keduanya Michael Hans Tjahyana, saat ditemui di Rumah Duka Husada, Taman Sari, Jakarta Barat, Selasa (3/9/2019) siang.
"Papi orangnya sangat baik, sangat care (peduli) sama keluarga dekat sama keluarga sama banyak teman, dengan teman kerja dengan teman yang lain dia baik juga," ucap dia.
Lanjut Michael, Hendra hendak menghadiri acara pernikahan rekan kerjanya di daerah Bandung bersama seorang temannya.
Dalam perjalanan pulang, takdir berkata lain.
Hendra meninggal dunia akibat tabakran beruntun di Tol Cipularang.
"Dia dari Bandung mau pulang ke Jakarta. Kemarin bilangnya sih mau ke kondangan, kondangan di Bandung di teman kerja dia," jelasnya.
Adapun mobil yang digunakan saat berpergian ke Bandung, bukan merupakan mobil pribadi milik Hendra.
"Ada temannya satu lagi teman bareng main juga, tapi di mobil itu cuma berdua.
Kemungkinan mobil temannnya, Fortuner hitam kalau tidak salah tertimpa truck," tutup Michael.
Baca: Mahfud MD Sebut Keputusan Jokowi Memindahkan Ibu Kota ke Kaltim Sah Secara Hukum
Baca: Cerita Anak Berkebutuhan Khusus yang Jadi Wisudawan Termuda UNY, Inilah Sosok Maria Clara Yubilea
4. Firasat keluarga hingga Pesan terakhir Iwan
Peristiwa tersebut mengakibatkan delapan orang meninggal dunia.
Salah satunya Iwan (34), warga Kampung Tanggulin RT 01/03, Kecamatan Sepatan Timur, Tanggerang, Banten.
Istri Iwan, Ratna (34) mengatakan, sebelum mengalami kecelakaan, suaminya yang merupakan pekerja di salah satu perusahaan plastik sedang bertugas mengantarkan barang ke kawasan Bandung pada Minggu (1/9/2019) malam.
Menurut Ratna, sebelum berangkat, tak banyak pembicaraan antara dirinya dengan suami.
Hanya pada saat itu, korban menitipkan pesan kepada anak semata wayangnya, Muhammad Ibrahim (13), untuk menjaga ibu.
"Dia sebelum jalan cuma datangin dia (Ibrahim) cuma bilang dan nitip pesan selama pergi jaga ibu baik-baik," kata Ratna saat ditemui Kompas.com di rumah duka, Selasa (3/9/2019).
Bagi Ratna, komunikasi tersebut tak biasa dilakukannya.
Namun, saat itu ia tak menganggap berlebihan.
Ratna mnegatakan jika memiliki firasat tidak enak, karena suaminya tidak biasa berangkat malam hari.
"Biasanya kalau berangkat itu seharusnya Senin pagi. Tapi malah dia berangkat malam hari. Jadi saat kejadian itu sebenernya dia udah nganter barang mau pulang," katanya.
(Tribunnews.com/Anugerah Tesa Aulia/Kompas.com/Vitorio Mantalean/Muhammad Isa Bustomi/Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar)