TRIBUNNEWS.COM, GRESIK - Hadryil Choirun Nisa'a (25), warga Dusun Ngering, RT 2 RW I Desa Banjarsari, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik, yang menjadi korban pembunuhan ternyata seorang pengusaha kafe.
Korban menjalankan bisnis sebuah kafe bernama Kafe Penjara di Jalan Raya Cerme, Desa Banjarsari, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik.
Naas, di kafe ini pula ia meregang nyawa di tangan rekan usahanya, yang juga mengelola kafe tersebut berinisial SA.
Jasad korban ditemukan di Kafe Penjara yang menjadi ladang usahanya.
Ibunda Nisa, panggilan akrabnya, menuturkan jika putrinya itu janjian bertemu dengan rekannya yang juga pengelola Kafe Penjara.
Sehingga ia tidak curiga kalau putri tercintanya akan dibunuh.
Baca: Kronologi Fatir Ahmad Dibully hingga Meninggal, Ibu Si Pembully Tak Terima Anaknya Dituduh
Baca: Datang ke Café yang Sudah Tutup, Gadis Ini Dibunuh Teman, Ibu Korban Rasakan Firasat Saat Kirim WA
Baca: Tim KDOL Latgab TNI Terjun Memasuki Daerah Musuh Dengan Infiltrasi
"Tidak curiga apa-apa. Kabarnya dia akan mengembalikan uang hutang. Kemudian janjian di kafe. Sehingga tidak curiga, tapi nyatanya dibunuh," kata ibundanya Nisa di kamar jenazah RSUD Ibnu Sina Kabupaten Gresik, Rabu (11/9/2019).
Ibu korban juga mengaku tidak punya firasat apa-apa.
"Saya juga tidak punya firasat apa-apa. Baru firasat tidak enak itu ketika saya WA (WhatsApp) hanya centang, biasanya cepat dibales," imbuhnya.
Ibunda Nisa juga mengaku dengan pelaku pembunuhan SA.
Pamit Pergi ke Kafe Penjara
Kasus pembunuhan terjadi di wilayah Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik, Selasa (10/9/2019).
Korban diketahui bernama Hadryil Choirun Nisa'a (25), warga Dusun Ngering, RT 2 RW I Desa Banjarsari, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik.
Dari informasi yang dihimpun SURYA.co.id, pembunuhan di Kafe Penjara, Jalan Raya Cerme, Desa Banjarsari, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik itu diperkirakan terjadi sekitar pukul 20.00 wib.
Sebelum kejadian, korban sempat pamit kepada keluarganya sekitar pukul 18.30 wib.
Ia hendak menemui rekan usahanya di Kafe Penjara.
"Anaknya masih pakai seragam kerja. Habis Magrib keluar rumah untuk menemui teman usahanya," ujar sang ibunda saat menunggui jenazah putrinya di kamar mayat RSUD Ibnu Sina Kabupaten Gresik, Rabu (11/9/2019).
Nyatanya, sampai malam hari, korban Hadryil Choirun Nisa'a tak kunjung pulang.
Sang ibunda yang menghubunginya via pesan WhatsApp hanya terkirim, tak terbaca.
Setelah upaya komunikasi via WhatsApp tak kunjung berhasil, ibunda korban meminta bantuan adik korban untuk mencarinya.
Namun, pencarian itu pun tak membuahkan hasil.
Hingga akhirnya, Rabu (11/9/2019) dini hari sekitar pukul 00.30 wib, ia dijemput Pak Lurah untuk diajak ke RSUD Ibnu Sinda Gresik.
"Awal infonya, anak saya kecelakaan," imbuhnya.
Betapa kagetnya ibu korban, saat mendapati kenyataan justru tubuh putrinya tergolek tak bernyawa di kamar jenazah.
Lebih kaget lagi saat ia mengetahui sang putri ternyata menjadi korban pembunuhan.
"Kok tega sekali pelakunya," ujarnya sembari menatap kain yang menutupi wajah putrinya.
Pelakunya Tertangkap
Sementara itu, Kapolsek Cerme AKP Iwan Hari Poerwanto menuturkan, pelaku pembunuhan tersebut sudah tertangkap.
Pelaku diduga teman usahanya dan akrab dengan korban. Korban diduga diperas harta bendanya.
"Pelakunya cepat ditangkap karena aksi pembunuhan ini selalu ada petunjuknya," kata Iwan melalui telepon selulernya.
Sampai saat ini, jenazah korban masih diotopsi di ruang kamar jenazah RSUD Ibnu Sina Kabupaten Gresik.
Sedangkan ibunda korban saat mengetahui sosok pembunuhnya hanya bisa meratap.
"Padahal ia masih teman, dan saya anggap keluarga sendiri. Orangtuanya juga baik dan pernah usaha bersama dengan almarhum ayahnya," ucapnya terisak. (Sugiyono)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Terungkap, Korban Pembunuhan di Gresik Pemilik Kafe Penjara, Seperti Ini Duka Sang Ibunda