TRIBUNNEWS.COM - Kabut asap di wilayah Sumatera semakin mengkhawatirkan.
Kabut asap ini melanda setidaknya tiga provinsi yakni Riau, Sumatera Selatan dan Jambi.
Kini, kualitas udara di Palembang, Sumatera Selatan, sudah masuk ke level berbahaya.
Di sisi lain, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal bertolak ke Riau pada Senin (15/9/2019) besok.
Berikut rangkuman terkini bencana kabut asap di wilayah Sumatera:
1. Kualitas Udara Masuk Level Berbahaya
Di Sumsel, kondisi udara di Palembang semakin memburuk akibat kebakaran hutan yang terjadi di berbagai wilayah Sumatera Selatan.
Dikutip dari TribunPekanbaru, berdasarkan situs bmkg.go.id, PM 10 atau kualitas udara di Palembang sempat masuk ke level berbahaya pada pukul 00.00WIB sampai pukul 01.00WIB, Minggu (15/9/2019).
Baca: Gelar Aksi Protes, Warga Asal Riau Minta Presiden Jadikan Kabut Asap Sebagai Bencana Nasional
Nilai PM 10 menginjak ke angka 395.58 sampai 410.31 mikrogram per meter kubik.
Pada pukul 02.00 WIB sampai pukul 03.00WIB, PM 10 berada di angka 348.83 hingga 267.64 mikrogram per meter kubik dan turun ke level sangat tidak sehat.
Selanjutnya, PM 10 kembali menurun pada pukul 193.45 mikrogram per meter kubik dan berada di level tidak sehat.
Kemudian pada pukul 05.00WIB sampai pukul 10.00WIB PM10 kembali menurun ke level sedang dengan angka 144.61 sampai 56.77 mikrogram per meter kubik.
2. Jokowi Bakal Bertolak ke Riau Senin Besok
Presiden RI Joko Widodo dijadwalkan akan meninjau Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Riau, Senin (16/9/2019) besok.
Informasi terkait kedatangan RI 1 ini didapatkan setelah rombongan Panglima TNI dan Kapolri usai melakukan peninjauan ke lokasi Karhutla di Pelalawan.
"Belum tahu, besok baru ketahuan. Kami tetap standby di sini. Panglima TNI juga standby di sini. Tadi Pak Kapolri yang sudah pulang duluan," kata Gubernur Riau, Syamsuar di Lanud Roesmin Nurjadin, Minggu (15/9/2019).
Dari informasi yang Tribun himpun di lapangan, Presiden Jokowi akan menginap satu malam di Pekanbaru dan akan kembali ke Jakarta, Selasa (17/9/2019)..
Kapolri Jendera Tito Karnavian akan ikut mendampingi presiden Jokowi dari Jakarta ke Riau.
Baca: Kabut Asap Ganggu Jarak Pandang, 23 Penerbangan di Kaltim Dibatalkan
Itulah sebabnya Kapolri pulang lebih awal Minggu ini usai meninjau kebakaran lahan di Pelalawan.
Sedangkan Panglima TNI masih tetap bertahan di Pekanbaru menunggu kedatangan RI 1 besok.
"Tadi selesai meninjau Karhutla di Pelalawan Pak Kapolri pulang duluan ke Jakarta. Besok sore dijadwalkan akan kembali ke Riau bersama pak presiden," ujarnya.
3. Sebanyak 569 Warga Terkena ISPA
Kabut asap (kebakaran hutan dan lahan) Karhutla yang melanda Kabupaten Pelalawan Riau masih bertahan hingga Minggu (15/9/2019).
Kepekatan kabut asap Karhutla belum berkurang dibanding dua hari sebelumnya.
Aroma terbakar masih menyengat di hidung dan mengakibatkan mata perih jika terkena asap secara langsung.
Seluruh warga yang beraktivitas di luar rumah terpaksa menggunakan masker dan penutup wajah sejenisnya.
Ratusan masyarakat terkena lnfeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) selama "musim" kabut asap di Pelalawan.
Berdasarkan data dimiliki Dinas Kesehatan (Diskes) yang bersumber dari seluruh Pusat Kesehatan Masyarakat (Pukesmas) dan Rumah sakit, sepanjang Bulan September hingga tanggal 12 lalu tercatat 569 warga terserang penyakit ISPA.
Dari jumlah itu 26 pasien berusia dibawah 1 tahun, ada 131 orang yang berumur 1 sampai 5 tahun, dan 410 warga yang berumur diatas 5 tahun.
"Selain itu ada juga warga yang terkena iritasi kulit sebanyak 40 orang dan iritasi mata ada 27 pasien," ungkap Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Pelalawan, Asril M.Kes, kepada tribunpelalawan.com, Minggu (15/9/2019).
Baca: Cerita Warga Pekanbaru yang Takut Keluar Rumah karena Kabut Asap
Diskes telah memerintahkan seluruh Puskesmas untuk membuka posko kesehatan di wilayah masing-masing sejak Jumat (13/9/2019). Posko tersebut khusus menangani masyarakat yang mengalami gangguan kesehatan akibat kabut asap yang semakin parah di wilayah Pelalawan.
Pasien yang sakit setelah menghirup udara bercampur asap akan ditangani 1x24 jam, khususnya yang menderita Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA).
Asril menjelaskan, obat-obatan bagi pasien ISPA ataupun penyakit sejenisnya yang diakibatkan kabut asap harus spesifik.
Alhasil masyarakat diimbau mendatangi puskesmas terdekat jika mengalami sesak nafas maupun gangguan pernafasan selama bencana kabut asap melanda.
"Kita sudah meminta bantuan 180 ribu masker ke Diskes Provinsi Riau beserta obat-obatan khusus untuk ISPA," tambah Asril.
Selama bencana Karhutla serta kabut asap, Diskes telah menghabiskan 126 ribu masker untuk dibagi-bagikan kepada seluruh elemen masyarakat. Pihaknya tinggal mempunya stok sekitar 19 ribu lagi di gudang persediaan.
Diskes telah mengajukan permintaan masker sebanyak 180 ribu lagi dan akan dikirimkan dalam waktu dekat.
4. BNPB Keluhkan Pejabat Daerah Tak Peduli
Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) terus terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia, termasuk di Provinsi Riau.
Sejak Januari - Agustus 2019 ada sebanyak 328.724 hektar lahan yang terbakar di seluruh Indonesia.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo mengatakan upaya pemadaman terus dilakukan dengan mengerahkan sekira 50 helikopter.
Selama proses pemadaman, BNPB juga mendapat keluhan dari para petugas di lapangan mengenai ketidakpedulian para pejabat daerah mengenai kebakaran lahan dan hutan.
"Kami dari BNPB membandingkan 9 daerah karena ada keluhan juga dari TNI dan Polri di lapangan. Karena adanya kurang peduli dari sejumlah pejabat daerah," tutur Doni saat konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta Timur, Sabtu (14/9/2019).
Doni tak akan menyebut siapa-siapa oknum yang tidak peduli terhadap masalah lingkungan tersebut.
Namun kebanyakan pejabat di tingkat Kabupaten dan Kota yang tidak peduli.
"Saya tidak menyebut siapa pejabatnya, tetapi rata-rata pejabat setingkat kabupaten kota. Ini adalah keluhan dari para unsur pemadam di lapangan. Bahkan ada juga yang setiap undangan rapat tidak hadir," sambungnya.
Penyebab terjadinya kebakaran itu sendiri sebesar 99 persen terjadi karena ulah manusia.
5. Klarifikasi soal Kabar Gubernur Riau Plesiran ke Luar Negeri
Di tengah kabut asap yang tengah melanda, Gubernur Riau dikabarkan justu berpergian ke luar negeri.
Dikutip dari Kompas.com, sebuah postingan di media sosial Twitter menyebut Gubernur Riau jalan-jalan ke Thailand.
Postingan tersebut viral.
Baca: Kabut Asap Pekanbaru Makin Pekat, Tagar #RiauDibakarBukanTerbakar Jadi Trending Topic di Twitter
Postingan yang diunggah pada Jumat (13/9/2019) tersebut telah dibagikan ulang lebih dari 25 ribu kali, dan disukai lebih dari 18 ribu pengguna Twitter.
Postingan tersebut melampirkan video kabut asap disertai narasi: “Pak @jokowi tolong cepat tanggap masalah asap di Pekanbaru. Tolong naikan statusnya jadi bencana nasional. Gubernur Riau lg jalan2 ke thailand, klw bukan Pak Jokowi yg ambil tindakan bakal banyak korban #RiauDibakarBukanTerbakar”
Kompas.com pada Minggu (14/9/2019) mencoba mengkonfirmasi hal tersebut kepada Kepala Biro Humas Protokol Provinsi Riau, Muhammad Firdaus.
Pihaknya menyampaikan saat ini Gubernur Riau sudah kembali dan tengah meninjau lapangan dengan Kapolri dan Panglima TNI.
“Beliau sudah pulang Jumat. Beliau hanya sebentar,” katanya menjelaskan.
Saat disinggung kepergian Gubernur Riau ke Thailand, menurutnya dikarenakan yang bersangkutan harus menghadiri pertemuan serikat menteri bersama Menteri perekonomian dan gubernur-gubernur di Sumatera dalam acara Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT).
(TribunPekanbaru/johanes/Syaiful Misgio) (Kompas.com/Nur Rohmi Aida)