TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Atmosfer pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020 di Solo, Jawa Tengah sudah mulai terasa.
Beberapa partai politik mulai menjaring calon wali kota dan wakil wali kota yang diusung dalam pesta demokrasi lima tahunan itu.
Salah satunya dari DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDIP) Kota Surakarta (Solo).
Partai berlambang kepala banteng moncong putih itu mulai membuka pendaftaran calon wali kota dan wakil wali kota.
Pendaftaran calon wali kota dan wakil wali kota dimulai Senin (16/9/2019) dan berakhir pada Selasa (15/10/2019) mendatang.
Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo menyampaikan berdasarkan Peraturan Partai Nomor 24 Tahun 2017, dimana DPC yang memperoleh lebih dari 25 persen suara, proses penjaringan calon wali kota dan wakil wali kota dilakukan secara tertutup.
Begitu pun Solo yang memperoleh 62 persen suara.
Kader PDIP didorong maju pilwalkot Solo
Rudy mengungkap penjaringan secara tertutup itu dimaksudkan memberikan kesempatan bagi kader internal partai untuk maju mencalonkan menjadi wali kota dan wakil wali kota.
"Di kongres itu semua disampaikan oleh ketua umum diutamakan kader partai. Kader partai sudah menjadi anggota partai lebih dari sekian tahun," kata Rudy di Solo, Jawa Tengah, Selasa (17/9/2019).
Rudy juga menegaskan bahwa syarat untuk bisa mendaftar menjadi calon wali kota dan wakil wali kota paling tidak menjadi anggota partai dengan dibuktikan memiliki kartu tanda anggota (KTA).
Pria yang menjabat Wali Kota Surakarta ini mengatakan dari internal DPC muncul dua nama merupakan aspirasi dari lima pengurus anak cabang (PAC).
Dua nama itu adalah Achmad Purnomo dan Teguh Prakosa.
"Internal kemarin dari PAC menyampaikan aspirasi mencalonkan Pak Pur dan Pak Teguh untuk maju menjadi calon wali kota dan wakil wali kota," katanya.
Masalah nanti mendapat rekomendasi atau tidak, Rudy menyerahkan sepenuhnya kepada DPP PDIP.
Sebab, calon yang diusung di Pilkada 2020 nanti adalah mereka mendapat rekomendasi dari DPP.
"Semua tergantung DPP. Semua yang direkomendasi DPP baru sah," imbuh dia.
Kans Gibran di bursa calon wali kota Solo
Disinggung terkait nama putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka dalam bursa pilkada Solo, Rudy mempersilakan jika Gibran ingin maju mencalonkan menjadi wali kota dari PDIP Solo.
"Silakan. Mas Gibran mau daftarkan pun boleh. Asal memenuhi persyaratan tadi (menjadi anggota PDIP)," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, survei yang dilakukan Laboratorium Kebijakan Publik Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta menguji tiga kategori, yaitu popularitas, akseptabilitas, dan elektabilitas nama-nama tokoh yang dianggap layak jadi wali kota Solo.
Dari kategori popularitas, nama Gibran muncul dengan angka tertinggi, yakni 90 persen yang mengenal namanya. Disusul Wakil Wali Kota Surakarta Achmad Purnomo. Sementara, nama Kaesang muncul di urutan ketiga dengan persentase popularitas 86 persen.
Meski menang dari sisi popularitas, Gibran dan Kaesang masih tertinggal dari sisi akseptabilitas dan elektabilitas.
Putra sulung Presiden Jokowi Gibran Rakabuming Raka mengatakan ia mengapresiasi survei Laboratorium Kebijakan Publik Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta yang memunculkan namanya dalam bursa calon wali kota dalam Pilwakot Surakarta 2020-2025.
"Kemarin saya baca surveinya. Saya sangat mengapresiasi, terima kasih sekali untuk warga Solo ya yang sudah memberi penilaian yang positif untuk saya. Terima kasih sekali," ungkap Gibran saat berakhir pekan bersama keluarga di Mall Paragon, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (27/7/2019) malam.
Ia sendiri tidak secara langsung menyatakan pilihannya apakah akan ikut bursa pencalonan wali kota Solo atau tidak.
Menurut Gibran, di keluarganya sangat demokratis. Bahkan, kedua orangtuanya memberikan kebebasan terhadap anak-anaknya untuk menentukan pilihannya.
Baca: Suzuki Ciptakan NEX II Cross, Gaya Baru Berpetualang Generasi Muda
Baca: Pengakuan Demiron Wonda, Petinggi KKB Papua yang Baru Menyerahkan Diri
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "PDIP Utamakan Kader Maju Pilkada Solo 2020, Bagaimana Kans Gibran?"