TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak kemarau akan terjadi sampai dengan akhir September.
"Tetap kita juga memprediksi kalau musim hujan itu akan terjadi pada November mendatang," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Lampung, Rudi Harianto kepada Tribun Lampung, Rabu (18/9/2019).
Rudi Harianto mengatakan mengenai 77 titik hotspot menurutnya tidak begitu membahayakan.
Tapi yang perlu diwaspadai yakni Kabupaten Tulangbawang, Tulangbawang Barat, Mesuji, Way Kanan dan Lampung Selatan.
"Memang potensi wilayah yang telah mengalami kebakaran hutan yakni Riau, Kalimantan dan juga termasuk Sumbagsel," ujarnya.
Akibatnya titik hotspot tersebut menjadikan kebakaran lahan dan mengakibatkan asap yang hebat hingga saat ini.
Untuk di Lampung memang tidak secara langsung, dan wilayah Bumi Ruwai Jurai ini hutan letaknya sebelah selatan dan angin bertiup ke utara.
Karakteristik angin arahnya dari selatan hingga menuju ke utara. Sehingga dengan melihat letak potensi kebakaran Lampung sangat minim karena arah angin ke utara.
"Jadi angin tersebut tidak masuk provinsi Lampung tetapi lebih kepada bagian utara. Tetapi efek kebakaran tersebut sudah pasti ketersediaan air berkurang. Makanya diharapkan agar masyarakat untuk menghemat air. Lalu jaga kesehatan dalam aktifitas sehari-hari, karena membahayakan bagi kesehatan," tandasnya. (Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra)
Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul BMKG Prediksi Puncak Kemarau Sampai Akhir September, Hujan Jatuh November