Kapolres Langsa, AKBP Andy Hermawan SIK MSc, melalui Kasat Reskrim, Iptu Arief S Wibowo SIK, kepada Serambinews.com, mengatakan, sesuai laporan tim dokter yang telah melakukan pemeriksaan fisik tubuh (mayat) wanita ini.
Tidak ada ditemukan adanya bekas-bekas pukulan di tubuh korban, begitu juga pada alat kelamin korban tidak ada bekas luka apapun.
Menurut Kasat Reskrim, saat ini kasus temuan mayat wanita tanpa indetitas di Gampong Cinta Raja tersebut masih dalam proses penyelidikan pihak Kepolisian setempat.
Baca: Kapolda Metro Beri Beasiswa untuk Polisi yang Bantu Nenek Gendong Mayat Cucu di Cilincing
Sehingga pihak berwajib untuk sementara ini belum bisa menyimpulkan, apakah korban meninggal dengan wajar ataukah dibunuh.
Sementara itu, pihak berwajib juga menemukan pakaian celana kain warna ping dan baju warna gelap di areal persawahan tidak jauh dari lokasi penemuan mayat itu.
Namun Polisi belum dapat mamastikan, apakah pakaian itu yang dipakai oleh mayat ini atau bukan.
Karena lokasi pakaian ditemukan, berbeda dengan lokasi penemuan mayat di gorong-gorong irigasi areal persawahan Gampong Cinta Raja tersebut.
Iptu Arief S Wibowo SIK menambahkan, sebelumnya ada warga Gampong Jawa, Kecamatan Langsa Kota yang kehilangan salah satu aggota keluarganya berjenis kelamin wanita, dan mereka telah melihat mayat ini langsung ke RSUD Langsa.
"Menurut warga ini memang ada kemiripan, terutama bekas parut luka di kakinya dan tinggi mayat sekitar 150 cm, serta warna kulit putih, sama dengan adik merek yang hilang," jelasnya.
Tetpi timpal Kasat Reskrim, untuk memastikan mayat ini apakah benar keluarga mereka, dibutuhkan proses otopsi. Karena mayat korban yang sudah berapa hari berada di air ini sulit dikenali.
Baca: Pasutri di Aceh yang Rantai Anaknya Akhirnya Ditahan
Sebumnya diberitakan, mayat wanita dewasa yang ditemukan di selokan irigasi di Dusun Teupin Gampong Cinta Raja siang ini, pertama kali diketahui seorang warga yang hendak mengambil air di saluran air irigasi ini.
Menurut informasi dihimpun Serambinews.com di lokasi, warga yang pertama kali melihat mayat wanita tanpa busana tersangkut di selokan air, persisinya di bawah jalan lintas daerah itu bernama Wak Karmidi.
Saat itu sekitar pukul 10.30 WIB, Wak Karmidi, yang hendak mengambil air di saluran air irigasi untuk menyemprot tanaman padi miliknya yang berada di sekitar lokasi temuan mayat, tak sengaja melihat mayat disertai bau yang menyegat.
Selanjutnya Wak Kar (panggilan warga kwpadanya-red) yang sudah berumur ujur ini, langsung memberitahukan temuan mayat mengapung dalam selokan irigasi ini kepada warga sekitar lainnya.