Seperti dikutip dari Kompas.com, pihaknya akan menelusuri akun-akun yang menyebar hoaks terkait kasus tersebut.
"Yang mereka kembangkan isu yang sensitif di sana adalah tentang rasis. Dengan penyebar hoaksnya juga sedang didalami juga akun-akunnya oleh Direktorat Siber Bareskrim," ujar Dedi di Gedung Humas Divisi Polri, Jakarta Selatan, Senin (23/9/2019).
Lebih lanjut Ia mengatakan, saat ini kondisi situasi di Wamena sudah terkendali.
Ia mengimbau kepada aparat yang bertugas untuk selalu melakukan pendekatan serta tak menggunakan cara kekerasan.
"Selalu kita imbau dengan pendekatan soft approach, dengan menggunakan tokoh gereja, tokoh agama, kemudian para tokoh adat yang ada di sana termasuk pemda, untuk tidak terprovokasi sebaran-sebaran berita hoaks," katanya.
Sebagian Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Rusuh di Wamena Papua, Ribuan Warga Mengungsi dan Kekurangan Makanan" dan "16 Warga Tewas dan 65 Terluka Saat Kerusuhan Pecah di Wamena, Papua" dan "16 Warga Tewas Saat Kerusuhan Wamena, Objek Vital Dijaga 24 Jam"
(Tribunnews.com/Kompas.com/John Roy Purba/Dhias Suwandi)