Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kondisi di Wamena kini berangsur kondusif pascademonstrasi pada 23 September 2019 lalu yang berujung kerusuhan hingga mengakibatkan 31 korban meninggal dunia dan ratusan bangunan milik pemerintah, swasta hingga ruko warga rusak.
Kabid Humas Polda Papua Kombes AM Kamal mengatakan, warga di Wamena sudah mulai beraktivitas normal kembali.
Baca: Prof James Tangkudung: Perda Khusus Bisa Jadi Solusi Damai di Papua Asal Dijalankan Serius
Beberapa hari ini, aktivitas perdagangan di pasar juga mulai menggeliat.
"Wamena berangsur-angsur kondusif. Aparat gabungan TNI dan Polri masih berpatroli menjaga dan menjamin keamanan warga," ucap AM Kamal saat dihubungi Tribunnews.com, Sabtu (28/9/2019).
Mantan Wakapolres Depok, Jawa Barat ini berharap tidak ada lagi aksi provokasi yang mengarah anarkis.
Dia juga meminta warga tidak mudah percaya dengan kabar-kabar hoaks yang tidak bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya.
Dia menambahkan selain fokus pada perekonomian dan aktivitas publik, beberapa objek vital di Wamena pastinya tidak luput dari penjagaan agar bebas dari aksi perusuh.
Untuk diketahui, unjuk rasa di Wamena, Papua berujung rusuh diduga karena pernyataan rasisme.
Kerusuhan ini melumpuhkan aktivitas masyarakat.
Massa beringas membakar dan merusak sejumlah fasilitas publik maupun swasta dan pemerintah.
Baca: PDIP Sebut Upaya Merevisi UU KPK Sejalan dengan Hasil Survei
Kendaraan bermotor juga jadi sasaran.
Bahkan, Bandara Wamena sempat ditutup untuk beberapa saat, barulah pada keesokan harinya, Selasa (24/9/2019) Bandara kembali dibuka.
31 orang meninggal dunia
Korban meninggal dunia akibat kerusuhan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, terus bertambah.
Tercatat hingga saat ini korban meninggal dunia mencapai 31 orang dan korban luka-luka 76 orang.
Selain itu, 6.311 orang mengungsi akibat peristiwa tersebut.
“Korban meninggal di Wamena sudah 31 orang hari ini, dan luka-luka 76 orang. Jenazah yang diberangkan ke Jayapura ada 23,” ujar Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal, Kamis (26/9/2019).
Sedangkan masyarakat yang diberangkatkan dari Wamena ke Jayapura sebanyak 1.310 orang.
Baca: Tiang dan Jaring Tempat Golf di Jepang Menimpa Belasan Rumah
“Mereka diberangkatkan dengan pesawat Polisi CN 295, Trigana Air, Wings Air, Hercules, dan CN AI2318 TNI AU,”ungkapnya.
Sementara korban luka yang dirujuk ke Rumah Sakit di Jayapura sebanyak 10 orang.
Untuk data pengungsi, di Polres Jayawijaya 2147 orang, Kodim 1702 Jayawijaya 2000 orang, Batalyon 757/WMS 133 orang, Bandara 205 orang, Koramil Kota 250 orang, Polsek Wamena 300 orang, DPRD Jayawijaya 500 orang, dan Hereka 777 orang.
Kerugian material akibat kerusuhan di Wamena, Mobil 224 unit, motor 150 unit, rumah/ruko 465 unit, rumah 165 unit, perkantoran 20 unit (5 dibakar), fasilitas umum 15 unit.
Baca: Bebby Fey Bongkar Foto-foto Atta Halilintar Saat Bertemu, Mantan Ria Ricis: Udah Roadshow TV-nya?
Guna pemulihan situasi kota Wamena agar berangsur kondusif, Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Jayawijaya menggelar sosialisasi pesan damai dan menyampaikan duka cita.
Ketua FKUB Kabupaten Jayawijaya Esmon Walilo, mengatakan, untuk memulihkan situasi Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, FKUB gencar turun ke lapangan guna melakukan sosialisasi dan memberikan pesan damai kepada seluruh masyarakat Jayawijaya.
“Kami berharap kejadian yang sudah terjadi tidak membawa dampak buruk dan kedepannya tidak akan terjadi lagi,”kata dia.
Baca: Korea Open 2019 - Meski Menang, Ganda Campuran Muda Indonesia Tak Puas Diri
Ia mengatakan, perlu ada rekonsiliasi yang difasilitasi pemerintah, dengan tujuan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi lagi.
“Sangat penting untuk kita membangun dan menjaga kearifan lokal yang disampaikan oleh tua-tua adat,”ujarnya.
FKUB Jayawijaya sangat menyesalkan peristiwa yang terjadi di Kota Wamena, mengingat kedamaian di Wamena sudah terjaga selama 15 tahun ini.
Ia juga menyatakan, sudah bertemu dengan ketua Pagubuyan masyarakat yang ada di Jayawijaya.
“Kami bicara dan mengajak masyarakat kembali membuka toko dan kiosnya seperti sedia kala,”ujarnya.
Mengenai pihak yang menggerakan aksi dan berbuntut rusuh, sudah ditangani sepenuhnya aparat keamanan.
”Kita berharap pihak keamanan dapat menangkap aktor intelektual yang menyebabkan kejadian ini dan diproses sesuai hukum yang berlaku,” tegasnya.
Baca: Mendagri Minta Kepala Daerah Cermati Gelagat Politik di Wilayah Masing-masing
“Karena adik-adik kita ini setelah kita tanya, mereka juga menjadi korban oleh aktor, mereka mau ajak demo, mereka tidak mau mereka siram bensin, ada yang dipukul,” ungkap Esmon.
Bupati Kabupaten Jayawijaya, Jhon Richard Banua SE MSi meminta seluruh ASN dilingkungan
pemerintah Kabupaten Jayawijaya untuk kembali beraktivitas seperti biasa.
“Saya minta ASN kembali berkantor dan bekerja, agar pemerintahan bisa berjalan dengan baik dan bisa membantu masyarakat yang ada di tempat,” kata Bupati.
Bupati juga berharap kepada ASN, dapat meluangkan waktunya untuk menjadi tenaga sosial di tempat-tempat pengungsian.
Dinas Perindustrian Perdagangan Dan Koperasi (Disnakerindag) Kabupaten Jayawijaya menjamin ketahanan Bahan Pokok di Kabupaten Jayawijaya aman.
Hal itu dikatakan Kepala Bidang Perdagangan Disnakerindag Jayawijaya, Arisman Chaniago.
“Memang kami dapat info, beberapa pedagang yang membuka usahanya dan menaikan harga di pasaran. Sehingga kami himbau para pedagang jangan ambil kesempatan ditengah kesusahan warga,” ujarnya.
Ia mengatakan sudah memerintahkan membuat pemberitahuan kepada pedagang di Wamena, untuk membuka kios guna melayani kebutuhan masyarakat.
Baca: Data BNPB: 20 Orang Meninggal Dunia Akibat Gempa di Ambon, Ratusan Luka
Mengenai harga bensin di pasaran yang mencapai Rp 80 ribu, Arsman mengungkapkan, harga BBM naik akibat kelangkaan BBM di Kota Wamena setelah dibakarnya APMS Anwarudin.
“Kalau harga BBM mencapai Rp 100 ribu di kota Wamena, itu harga yang ditetapkan oknum dan kami akan tindak tegas jika hal itu terus berlangsung, dengan mencabut surat ijinnya,” tegas Arisman.
Bupati juga meminta dinas terkait turun kelapangan guna memantau harga BBM dan bahan pokok.
Sedangkan keteraediaan obat-obatan di Rumah Sakit Wamena dianggap cukup.
“Stok obat aman, tapi dengan keadaan yang tidak terduga ini kami pun sudah meminta droping obat dari provinsi dan hari ini obat naik,” ungkap Direktur RSUD Wamena dr Felly. (Kontributor Tribunnews.com/Banjir Ambarita)