TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Ternyata korban dalam kegiatan pendidikan dasar UKM Cakrawala FISIP Universitas Lampung (Unila) tidak hanya satu mahasiswa.
Selain korban meninggal dunia, satu korban lainnya saat ini sedang menjalani perawatan di RS Bhayangkara, Bandar Lampung.
Dia adalah Aldi Dharmawan (19), rekan Aga Trias Tahta (19) di jurusan Sosiologi FISIP Unila.
Namun, nasib Aldi lebih mujur.
Ia "hanya" mengalami luka-luka.
Sedangkan Aga tak bisa melanjutkan kuliahnya karena meninggal dunia saat mengikuti diksar yang diadakan di Desa Cikoak, Kecamatan Padang Cermin, Pesawaran, Minggu (29/9/2019).
Baca: Masalah CPNS 2019 Ini Jangan Terulang saat Daftar CPNS 2019 Setelah Pelantikan Presiden Nanti
Baca: Menjelang Siang, Rupiah Masih Melemah di Posisi Rp 14.198 Per Dolar AS
Baca: Presiden Jokowi Akhirnya Bertemu dengan Ketua Umum Parpol Pendukung, Bahas UU KPK hingga Demonstrasi
Saat ditemui di ruang 1E RS Bhayangkara, Senin (30/9/2019), Aldi terbaring lemah di ranjang.
Ia ditemani kedua orangtuanya, Suparjiyono dan Komsatinah.
Komsatinah mengatakan, anak bungsu dari tiga bersaudara ini mengaku telah dianiaya oleh para seniornya saat mengikuti diksar.
Kepada sang ibu, Aldi mengaku perutnya dipukul berkali-kali.
Pipinya juga ditampar berulangkali.
Setiap hari, Aldi dan rekan-rekannya disuruh merayap tanpa mengenakan baju.
Akibatnya, Aldi mengalami luka-luka di bagian perut.
Komsatinah awalnya tidak mengizinkan Aldi ikut diksar.