TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA - Sekitar 7000an pengungsi korban kerusuhan Wamena sudah dievakuasi ke Sentani Jayapura menggunakan pesawat TNI Hercules.
“Pengungsi Wamena yang telah dievakuasi ke Jayapura menggunakan pesawat hercules berjumlah, 7.042 orang. Jumlah ini sejak proses evakuasi dilakukan sejak 23 September lalu,” ungkap Danlanud Silas Papare melalui Kapen Lanud Silas Papare, Mayor Sus Rindar Noor A, Rabu (2/10/2019).
"Mereka saat ini ditampung ditempat pengungsian di Sentani. “Ada 8 titik yang jadi tempat penampungan pengungsi Wamena di Sentani,”ujarnya.
Baca: Acaranya Dijatuhi Sanksi KPI Gara-gara Nikita Mirzani, Hotman Paris Anggap Cuti: Duit Segitu Receh
Baca: Kenakan Sepatu Harga Rp 15,5 Juta, Yuk Intip Potret Cantik Tyarani Nugraha Putri Mulan Jameela
Baca: Seorang Pemuda Ditambora Tertangkap Tangan Mencuri Sepeda Motor Marbot Masjid
Untuk hari ini ada 3 hercules yang dikerahkan untuk melakukan evakuasi pengungsi dari Wamena menuju Jayapura. “Satu pesawat terbang 3 kali, dimana, setiap pesawat bisa memgangkut 160-170 orang setiap terbang,”kata dia.
Prioritas pengungsi yang diangkut hercules adalah perempuan dan anak.
“Kami memprioritaskan ibu-ibu dan anak-anak. Diharapkan kaum bapak dan pemuda lainnya bertahan di Wamena, sambil menjalankan roda perekonomian. Biarkan ibu dan anak-anak mencari tempat yang nyaman terlebih dahulu. Kami jamin Wamena akan semakin aman,”tandasnya.
Danlanud meminta masyarakat tak lagi meninggalkan Wamena dan tetap majukan Wamena secara bersama-sama. “Hidupkan kembali roda perekonomian bersama,” imbau Danlanud.
Sementara itu Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Herman Asaribab dalam kunjungannya ke Wamena hari ini, menghimbau
masyarakat perantau yang tinggal di Wamena, tetap tenang dan tidak meninggalkan Wamena.
Pangdam memberikan himbauan itu saat bersama pengurus Pagubuyan di Papua, mengunjungi ribuan pengungsi di Wamena yang berada di sejumlah titik seperti Markas Polres, Markas Kodim dan Gereja.
“Mari sikapi situasi saat ini dengan bijak. Mari Bapak dan ibu percayakan kepada aparat dan pemerintah untuk keamanan Wamena dan Papua,”ajak Pangdam.
Panglima Cenderawasih juga meminta warga yang ingin mengungsi ke luar dari Wamena, mempercayakan penerbangan kepada aparat TNI AU khususnya untuk mengatur penerbangan dengan baik.
“Kalau ada apa-apa di udara bagaimana, Percayakan penerbangan ini kepada kami untuk mengaturnya. Jika kelebihan muatan dll, bagaimana? Percayakan kepada aparat dan semua akan terlayani,”ucapnya.
Ketua Paguyuban Kerukunan Keuarga Sulawesi Selatan (KKSS), Mansur meminta semua pihak dan warga perantau untuk tetap tenang di Wamena.
“Kita semua percayakan situasi ini kepada aparat keamanan dan Pemerintah untuk melindungi masyarakat bersama. Kota Wamena telah kembali kondusif. Kita semua berada di Papua untuk kedamaian. Papua untuk kita. Papua untuk semua. Jika memang ada yang keluar dari Wamena, kita prioritaskan perempuan dan anak-anak,” katanya
Sekretaris FKUB Jayawijaya, Pendeta Alexander Mauri juga menyebutkan kedatangan Pangdam, Danlanud, paguyuban secara bersama untuk mengajak masyarakat lebih tenang.
“Panglima TNI telah perhatian dengan kita. Wamena aman terkendali dan jangan percaya isu yang beredar bahwa TNI-Polri bersama warga pendatang akan serang warga Papua. Saya tegaskan sekali lagi, ini tidak benar dan kita semua berdiri diatas firman Tuhan, bahwa kasih diatas segala. Kita pulihkan Wamena,”kata dia.
Dua unit pesawat kemanusiaan ACT menggunakan penerbangan sipil Garuda Indonesia direncanakan akan mengangkut pengungsi dari bandara Sentani Jayapura menuju Sumatera Barat, Kamis (3/10/2019) besok.