Namun, masih bisa keluar dan merangkak ke luar halaman rumah.
Ketika lepas dari pengawasan orangtuanya, banyak makanan yang tidak layak dimakan.
Pernah Hilang dari Rumah
Yang membulatkan tekad kedua orangtua mengurung Efendi, karena Efendi pernah hilang dari rumahnya saat kedua orangtuanya pergi bekerja di sawah sampai sore.
Efendi dicari sampai malam tiba.
Bocah berkulit kuning langsat ini ditemukan di pinggir sungai.
Beruntung di sungai itu tidak sedang banjir.
Baik Hamzah ataupun Latifah, awalnya mengaku tidak tega mengurung anaknya.
Namun, mereka berpikir dengan cara mengurung lebih banyak dampak positifnya dibanding mudaratnya.
Hamzah dan Latifah mengaku bisa tenang mencari nafkah untuk membiayai hidup ketiga anaknya yang lain.
"Kalau bicara perasaan, perasaan kami iba dan kasihan. Tapi bagaimana lagi, ini sudah nasib keluarga kami. Kami harus hidup, harus bekerja. Kalau tidak bekerja, keluarga kami mau dapat dari mana biayanya," ungkap Hamzah. (TribunMadura.com/Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Bocah 12 Tahun di Pamekasan Dikurung di Bekas Kandang Ayam: Girang Ada Tamu, Orangtua Usap Air Mata