Laporan Wartawan Tribun Bali, M. Firdian San
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Terjadi perampokan di Jalan Drupadi IV, Denpasar, Bali, Jumat (4/10/2019) sekitar pukul 15.00 Wita.
Pemilik rumah, Valentina Erma dan anak laki-lakinya, Ifan Prasetya melihat perampok membobol pintu rumah.
Mereka sempat lari ke lantai dua, namun karena panik dan takut perampok membawa senjata tajam, akhirnya keduanya lompat.
Akibatnya, Erma mengalami patah pada kaki kanan dan dagunya, sementara Ifan alami patah di kaki kanan dan luka-luka pada wajahnya.
"Kami panik, mama lompat ke bawah dari lantai 2, saya loncat ke pohon. Tapi pohonnya gak kuat jadi saya jatuh juga," ujar Ifan saat ditemui Tribun Bali.
Baca: Rilis Perdana di AS, FBI Pantau Unggahan yang Terkait dengan Joker di Media Sosial
Baca: Komisi Pemilihan:Bakal Calon Ketum PSSI Ada 10, Waketum 20 dan Exco 90
Baca: Keran Impor Tekstil Dibuka,188 Pabrik Garmen di Jabar Bangkrut dan 68 Ribu Buruh di-PHK
Mereka berdua kini berada di IGD RSUP Sanglah.
Ifan tampak berbaring dan merintih kesakitan akibat kakinya yang patah.
Ifan didampingi oleh adik wanitanya, Cynthia Prisilia.
"Iya, saya adiknya," tuturnya.
Cynthia berusaha menguatkan Ifan yang terus merintih kesakitan, walaupun ia sendiri tampak sedang menahan air matanya.
Ifan berangsur tenang, Cynthia berusaha mengelap air matanya yang tak kuat ia bendung.
Ia berusaha menyembunyikan kesedihannya.
Cynthia mengatakan bahwa dirinya diberi tahu sang kakak, Andre mengenai kejadian.
"Kakak kasi tahu terus dijemput ke sekolah," kata gadis kelas 3 SMA ini.
Sementara itu, Erma tampak mendapat perawatan di dagunya.
Di sampingnya, ada Sisilia yang merupakan adik kandung korban yang terlihat menemani.
Sisilia mengungkapkan, ia tidak mengetahui persis kejadiannya karena rumahnya yang berjarak cukup jauh.
"Saya kurang tahu kejadiannya, saya tinggal di Dalung. Tahu informasinya jam setengah lima karena ditelepon sama Andre kakaknya Ifan (korban). Jadi saya langsung ke sini," kata dia.
Ia lalu bertanya kepada Ifan yang masih dalam kondisi sadar.
Sisilia lantas menceritakan bahwa keponakannya itu memang panik dan melompat dari lantai dua rumahnya.
Ia menuturkan tidak ada harta benda yang berhasil dicuri.
"Enggak ada, katanya perampoknya langsung kabur karena sempet teriak-teriak," ujarnya.
Sisilia dan suaminya kini mendampingi korban di IGD RSUP Sanglah.
"Sekarang masih cari kamar, habis itu operasi. Ya mereka berdua dioperasi malam ini," paparnya.
Sementara itu ayah korban bersama anak pertamanya, Andre, masih berada di rumah untuk keperluan olah TKP. (M. Firdian Sani)
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Panik Hingga Lompat dari Lantai Dua, Begini Kondisi Erma dan Ifan, Korban Perampokan di Denpasar