TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA – Aksi Cepat Tanggap (ACT) kembali memberangkatkan 101 pengungsi Wamena menggunakan pesawat komersil untuk kedua kalinya, setelah sebelumnya pada tanggal 3 Oktober lalu perdana dilakukan.
Wahyu Novyan selaku Komandan Posko Nasional ACT untuk Tragedi Kemanusiaan Wamena mengatakan, ini adalah kali kedua ACT memfasilitasi pemulangan pengungsi ke Sumatra Barat.
Baca: Ada 3.800 Pengungsi di Markas Militer, Besok Kegiatan Belajar Mengajar di Wamena Mulai Normal
“ACT memfasilitasi pemulangan pengungsi dengan pesawat terbang komersil. Total sudah lebih dari 200 lebih pengungsi yang kami akomodasi ke Sumatra Barat. Kami juga akan berikhtiar memfasilitasi pemulangan pengungsi ke Jawa Timur dan Sulawesi Selatan,” terang Wahyu.
Pengungsi yang diberangkatkan hari ini mengungsi di Posko Ormas Adat Minahasa dan Posko Masjid Al Aqsa, Sentani.
Tim medis ACT pun hadir mendampingi mereka. “Rata-rata anak-anak mengalami demam dan satu orang tadi mengalami mimisan sudah kita tangani. Sebagian besar mereka mengalami kelelahan,” terang dr. Rizal Alimin selaku Koordinator Tim Medis ACT.
Langkah ACT memfasilitasi kepulangan pengungsi merupakan ikhtiar memenuhi kebutuhan pengungsi akan tempat berlindung yang lebih nyaman. Wahyu mengatakan, sejauh ini tingginya permintaan pengungsi masih terkait kepulangan ke daerah asal.
“Di sini kami melihat, kepulangan ke daerah asal menjadi kebutuhan para pengungsi. Hal itulah yang kami fasilitasi,” tambah Wahyu.
Ikhtiar ACT juga akan terus berlangsung di Sentani, Jayapura. Tim medis masih disiagakan untuk memberikan layanan kesehatan kepada pengungsi. Dapur umum ACT juga akan diaktifkan untuk menyuplai sarapan para pengungsi di Rindam Sentani.