TRIBUNNEWS.COM, CIAMIS - Seorang guru honorer salah satu SMK di Bayasari, Jatinegara, Ciamis, Rina Suharyani Amalia (46) ditemukan tewas mengenaskan di rumahnya, Dusun Cipeutey, Desa Girilaya, Panawangan, Ciamis, Minggu (6/10/2019) pukul 07.00 WIB.
Rina yang juga pengusaha keripik singkong dan pisang tersebut ditemukan telungkup di atas ranjang dengan leher terlilit kain kerudung dan mulutnya tersumpal sarung bantal.
Peristiwa tersebut pertama kali diketahui oleh empat pekerja pembuat keripik saat mereka hendak mengantarkan pisang untuk dibuat keripik.
Pada Minggu pagi itu mereka mendapati rumah masih terkunci dan beberapa kali Rina dipanggil, tapi tidak menyahut.
Baca: Hari Ini, Tenggat Waktu Bagi Daerah Tetapkan Anggaran Pilkada 2020
Mereka sempat melihat sekelebat bayangan di dalam rumah, sehingga dua pekerja laki‑laki mendobrak pintu rumah kemudian pintu kamar dan mendapati majikannya sudah tak bernyawa.
Di kamar lainnya mereka memergoki WK (27), pemuda pengangguran yang juga tetangga korban dengan muka ditutup dan memakai kaus tangan.
WK langsung diamankan oleh warga. Polisi yang tiba ke lokasi pun langsung membawa pelaku ke kantor Polsek Panawangan.
Jasad korban sempat dibawa ke RSU Ciamis dan selanjutnya dibawa ke RS Sartika Asih Bandung untuk diautopsi.
Ternyata guru honorer ini tewas setelah dirampok oleh tetangganya sendiri, WK, yang pagi itu juga berhasil diciduk.
"Antara pelaku dan korban masih satu RT, jaraknya tempat tinggal mereka hanya beda rmpat rumah," ujar Kapolres Ciamis AKBP Bismo Teguh Prakoso, didampingi Kasat Reskrim AKP Risqi Akbar, dan Kasubag Humas Polres Ciamis, Iptu Hj Iis Yeni Adiningsih kepada wartawan, Minggu (6/10/2019) malam.
Menurut AKBP Bismo Teguh Prakoso, WK sekitar pukul 03.00 dini hari lewat depan rumah korban untuk membeli rokok ke warung.
Pelaku mendapati pintu garasi rumah korban terbuka.
Kemudian pelaku masuk ke dalam garasi dan masuk rumah, karena pintu rumah juga tidak terkunci.
Rina sehari‑hari di tinggal di rumah sendirian. Suami korban bekerja di PT Freeport, Papua.
Dua anak korban melanjutkan pendidikan di luar Ciamis, masing-masing di Malang dan Bandung.
Setelah masuk rumah korban, WK mengunci pintu rumah, dengan leluasa menggeledah isi rumah korban dan mengambil sejumlah barang berharga.
Kemudian saat masuk kamar mengambil uang tunai, perhiasan dan ponsel, korban terbangun karena mendengar suara berisik.
Baca: Respon Iis Dahlia Tanggapi Dinar Candy yang Nimbrung di Konflik Atta Halilintar & Bebby Fey
Diduga aksinya diketahui korban, pelaku panik kemudian membunuh korban.
Dengan menyumpal mulut korban dengan menggunakan sarung bantal dan menjerat leher korban dengan kain kerudung.
Setelah korban tak berkutik, entah kenapa pelaku tidak langsung kabur tapi malah masuk ke kamar lainnya dan menguncinya dari dalam.
Keberadaan pelaku serta korban diketahui oleh para pekerja usaha keripik datang pagi harinya.
WK, pemuda pengangguran, bekerja serabutan tersebut sehari‑hari tinggal bersama neneknya setelah ayahnya meninggal dan ibunya menikah lagi.
Ia dijerat Pasal 365 ayat (2) ke 1e dan ayat 3 KUHP dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Kronologis Guru Honorer di Ciamis Tewas Dibunuh Perampok, Suami Sedang di Papua, Pelakunya Tetangga