Diakuinya, peristiwa yang menimpa Bunga tidak disangka-sangka sama sekali.
Bahkan, begitu tahu apa yang terjadi, sang ibu mengaku sempat lari ke luar rumah dan terduduk di bawah pohon pisang di samping rumah.
Ia menangis, menahan rasa yang bercampur.
“Saya benar-benar tidak menyangka. Kami biasa bersama-sama di dalam rumah.
Semua anak-anak. Biasa tidur juga sama-sama. Nggak menyangka sama sekali,” ujarnya.
Baca: Pemprov Kaltim Siapkan Lahan 366 Ribu Ha untuk Calon Lokasi Ibu Kota Baru
Tersangka yang merupakan kakak tertua Bunga, tempat sang ibu berkeluh kesah, mencari jalan keluar kalau ada masalah di rumah.
Utamanya masalah keuangan.
Termasuk, waktu Bunga mengaku sakit kista.
“Saat itu, saya bilang ke kakaknya, kalau sakit kista itu mahal biayanya. Harus operasi.
Kakaknya, bilang biar saya carikan biayanya. Kita periksa saja dulu.
Begitu periksa ternyata bukan kista tapi bayi di dalam (perut, red). Saya dan bapaknya langsung kaget,” ungkap sang ibu.
Sekarang sang kakak tertua sudah ditahan aparat kepolisian.
Tak ada lagi sang tulang punggung keluarga.
Karena ayah Bunga sudah cukup tua dan tidak mampu kalau harus membiayai seluruh keperluan rumah tangga.
Mereka pun tak tahu harus bagaimana, tanpa si kakak.
“Sudah pernah tanya. Tapi kata Pak Polisi, harus menjalani hukuman. Ibu yang sabar saja,” ujar si sang ibu.
Artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co dengan judul Hamil Hasil Hubungan Sedarah, Ingin Bantu Orangtua, Pasca-Melahirkan Bunga Ingin Lanjutkan Sekolah