"Mungkin dikarenakan adanya kebakaran lahan itu juga, yang membuat sejumlah harimau tersebut keluar dari kawasan," bebernya.
Sementara itu perwakilan BKSDA Tanjab Timur, Faried saat dikonfirmasi melalui pesan whatsapp nya menuturkan, terkait isu harimau tersebut saat ini masih ditangani oleh pihak TNBS.
"Ia mas. Saat ini sedang ditangani oleh pihak TNBS," ujarnya singkat.
Harimau 3 meter di Mestong
Beberapa waktu lalu, warga Desa Suka Maju, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muarojambi, Jambi, heboh dengan kabar munculnya Si Raja Hutan alias harimau.
Informasi yang dihimpun Tribunjambi.com dari warga sekitar, harimau berkeliaran di area lahan sawit sebuah perusahaan pada Selasa (17/9) sekira pukul 13.00 WIB.
Disebutkan juga bahwa harimau yang muncul panjangnya sekira 3 meter.
Sejak mendapatkan kabar harimau berkeliaran itu beredar, perangkat desa setempat bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam ( BKSDA), Bhabinkamtibmas, Babinsa dan warga melakukan pencarian.
Kabar ini munculnya harimau itu dibenarkan oleh Camat Mestong, Syaifullah.
Ia menyebutkan informasi keberadaan harimau pertama kali didapatkan dari warga setempat.
Saat ini, BKSDA Provinsi Jambi bersama Bhabinkamtibmas dan Babinsa sedang berada di lokasi.
"Kita bersama dengan pihak desa, BKSDA Provinsi, Bhabinkamtibmas dan Babinsa bersama dengan masyarakat melakukan pencarian sampai malam. Kalau saya sampai jam delapan, karena ada urusan. Kalau tim lain masih lanjut tadi malam," ujarnya.
BKSDA Provinsi Jambi bersama dengan Bhabinkamtibmas dan Babinsa, perangkat desa dan masyarakat telah melakukan penelusuran terhadap wilayah yang diduga ditemukannya harimau, Kamis (19/9).
Berdasarkan penelusuran, BKSDA Provinsi Jambi memastikan bahwa tidak ada jejak yang membuktikan adanya hewan buas tersebut. Hal ini disampaikan oleh Camat Mestong, Syaifullah saat dikonfirmasi Kamis malam (19/9).