TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Motif di balik suami bakar istri di kamar kos Jalan Ketintang Baru nomor 3A, Surabaya, Jawa Timur, akhirnya terungkap.
Maspuryanto (47) tega membakar istrinya Putri Nalurita (19) karena kesal.
Kepada polisi, pelaku mengaku sebelum peristiwa tersebut istrinya terus-terusan meminta cerai.
"Si istri minta cerai karena tidak tahan hidup dengan pelaku yang suka berlaku kasar," kata Wakapolrestabes Surabaya, AKBP Leonardus Simarmata, kepada wartawan, Kamis (17/10/2019).
Baca: Pukul Anggota TNI yang Tengah Beli Keperluan Nikah Pakai Linggis, Pelaku Tantang Polisi: Tembak Aja
Istri juga merasa terkekang hidup di kamar kos di Surabaya karena tidak bisa bergaul dengan orang lain.
Sebelum peristiwa pembakaran, korban sempat pulang ke rumah orang tuanya di Malang, lalu Selasa (15/10/2019) kembali ke rumah kos untuk mengambil barang-barangnya berniat untuk meninggalkan rumah kos.
Saat korban mengambil barang-barang di kamar kos Jalan Ketintang Baru nomor 3A Surabaya, pasangan yang baru Agustus lalu menikah itu terlibat cekcok dan terjadilah aksi pembakaran tersebut.
Baca: Live Score Hasil Persib Bandung vs Persebaya Surabaya Liga 1 2019, Live Indosiar, Pantau di HP
Korban mengalami luka bakar di wajah dan leher.
Saat ini korban sedang dirawat intensif di RSU dr Soetomo Surabaya.
Sementara pelaku, usai kejadian sempat melarikan diri dan Rabu (16/10/2019) diamankan di bus penumpang umum dalam perjalanan menuju ke Jawa Tengah.
Penulis : Kontributor Surabaya, Achmad Faizal
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Terungkap, Motif Suami Bakar Istri di Kamar Kos di Surabaya"
Ditangkap dalam bus
Purianto (47), pelaku pembakaran terhadap Putri Narulita (19) yang merupakan istrinya sendiri akhirnya berhasil ditangkap polisi.
Setelah beberapa hari sempat buron, Purianto akhirnya ditangkap pihak kepolisian di Rembang, Jawa Tengah pada Rabu (16/10/2019) sekitar pukul 17.15 WIB.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera, membenarkan penangkapan tersebut.
"Betul kami telah tangkap sebagaimana informasi yang kamu dapat itu," ucap Kombes Pol Frans Barung pada Rabu (17/10/2019), dikutip dari Surya.co.id.
Pelaku ditangkap pihak kepolsian saat berupaya kabur menuju ke rumah asalnya di Pati, Jawa Tengah menaiki bus.
"Tersangka pembakaran naik bis dari Surabaya menuju ke Batangan, Pati untuk pulang ke rumah," terangnya.
Baca: Kisah Tragis Pengantin Baru, Suami Tega Bakar Istrinya Hidup-hidup, Padahal Baru Menikah 1,5 Bulan
Polisi melakukan pengecekan kepada penumpang di dalam bus saat bus sedang transit di lokasi pemberhentian.
"Pukul 17.45 WIB melihat bus Widji dari arah timur Surabaya, berhenti di pemberhentian penumpang."
"Dicek seluruh penumpang bis, didapati salah satu penumpang mirip dengan foto pelaku yang dikirimkan ke petugas," katanya.
Saat ini pihak kepolisian masih mengupayakan koordinasi dengan Polda Jateng untuk membawa pelaku ke Surabaya.
"Kami masih upayakan itu secepatnya ya," pungkasnya.
Mengutip dari TribunJatim.com, menurut Kombes Pol Frans Barung Mangera, pelaku nantinya bakal dikenai dua pasal tindak pidana.
Pertama, kekerasan kepada istri yang dilakukan pelaku dengan cara membakarnya dan kedua, perampasan sepeda motor.
Barung mengaku, pihaknya belum dapat memastikan perihal motif pelaku membakar korban.
"Nanti konstruksi kami akan buat setelah lakukan pemeriksaan saksi. Kalau sengaja jelas upaya pembunuhan," tuturnya.
Baca: Sumiyati Saksikan Sendiri Anaknya Dibakar Hidup-hidup oleh sang Menantu: Saya Panik Anakku Terbakar
Pelaku Kirim Pesan
Diberitakan sebelumnya, setelah membakar Putri, Purianto langsung kabur membawa sepeda motor milik penjaga kos.
Sehari setelah kejadian, pelaku mengirimkan pesan (chat) kepada penjaga kos di Jalan Ketintang, Surabaya.
Isi chat suami pembakar istri ini diungkap sang penjaga kos, Heri Suwardoyo saat ditemui, Rabu (16/10/2019).
Chat itu dikirim Purianto untuk memberitahu posisi motor milik Heri yang dibawanya sesaat setelah dia kabur usai membakar sang istri.
Chat itu diterima Heri sehari setelah insiden tragis tersebut terjadi, yakni Rabu (16/10/2019) pukul 08.30 WIB.
Purianto mengirimkan pesan dari aplikasi WhatsApps (WA) ke nomor ponsel Heri.
Pesan itu berisi, informasi bahwa motor milik Heri telah diletakkan pelaku di sebuah halaman parkir toko swalayan yang berjarak tak jauh dari tempat kejadian perkara di Jalan Ketintang Baru II A No 3A, RT 1 RW 2, Ketintang, Gayungan, Surabaya.
"Ya tulisannya gini 'sepeda ada di indomart sampean ambil', lewat Chatting WA," ungkap Heri saat dihubungi TribunJatim.com, Rabu (16/10/2019).
Baca: Istri yang Dibakar Suaminya di Surabaya Dirawat Usai Saluran Pernapasannya Bengkak
Kondisi Istri
Masih mengutip dari TribunJatim.com, kondisi Putri Nalurita, perempuan asal Parengan Tuban yang merupakan istri Maspuryanto ini mengalami luka bakar 16 persen di wajah, leher, kedua lengan, dan kaki kiri.
Humas RSUD Dr Soetomo, dr Pesta Parulian di RSUD Dr Soetomo, mengatakan pasien sudah menjalani operasi dan masih dirawat di ruang observasi intensif.
"Kemarin kita cuci lukanya, kita pastikan luas luka bakarnya 16 persen mengenai wajah, leher, kedua lengan dan kaki kiri," kata dr Pesta Parulian di RSUD Dr Soetomo, Rabu (16/10/2019).
Saat ini pasien sudah dapat berkomunikasi, namun masih terbatas.
Pihaknya juga mengevaluasi apakah ada gangguan paru-paru dari dampak luka bakar di bagian leher pasien.
"Luka dalam paru-paru masih evalusi, tapi gambaran kritis tidak sampai disana. Perkembangan berikutnya kita lihat kedepannya," ujar Pesta.
Pihaknya perlu menunggu satu kali dalam 24 jam untuk pemeriksaan lanjutan.
"Kita butuh 1x24 jam memastikan jalan nafas pasien tidak terhambat atau bebas dari lukanya," kata dia.
Baca: Kejadian Sebenarnya Suami Bakar Istri Versi Mertua, Api Menyala di Kepala, Tabiat Purwanto Dikuak
Kronologi
Diketahui, Putri yang berasal dari Desa Sembung, Kecamatan Parengan, Kabupaten Tuban tersebut baru menikah dengan Purwanto 1,5 bulan yang lalu.
Dilansir dari TribunJatim, keduanya sebelumnya terlibat pertengkaran rumah tangga hingga akhirnya Purianto membakar Putri yang merupakan istrinya sendiri.
Pada Selasa (15/10/2019) sekitar pukul 08.00 WIB, Putri datang ke kosan bersama ibunya bermaksud untuk mengemasi barang-barang pribadinya.
Ibu Putri, Sumiyati mengatakan, setiap hari anak semata wayangnya tinggal bertiga dengan suami dan seorang bayi perempuan di Ketintang.
Sedangkan Sumiyati tinggal di Ploso Surabaya.
Saat berada di rumah Ploso, Surabaya, Sumiyati meminta anaknya untuk tinggal sementara waktu di rumah mereka di Parengan, Tuban karena sedang bertengkar.
"Soalnya mereka (Putri dan Purwanto) tengkar, niatnya saya bawa pulang ke Tuban tapi tidak bawa baju ke Ploso," kata Sumiyati.
Baca: Suami Bakar Istri di Surabaya, Ibu Korban Ungkap Kesaksiannya : Saya Dengar Anak Saya Teriak
Heri Suwardoyo, yang merupakan penjaga kos mengatakan, saat Putri datang bersama ibunya, Putri dan suaminya terlibat cekcok lagi di dalam kamar kosan.
"Cekcoknya ya ada di dalam, mertuanya sekalian juga ada di dalam, ya enggak terlalu bentak-bentak karena ada mertuanya," jelasnya.
Heri yang saat itu sedang membersihkan area lorong di kawasan kosan tersebut terkaget saat mendengar jeritan.
Heri langsung terjingkat dan berlari mendekat ke kamar kosan tersebut.
Ternyata ia melihat api sudah membakar kasur matras berukuran 2 x 2 meter.
"Terus dari dalam teriak-teriak terbakar terbakar," jelas pria Heri.
Menurut Heri, saat peristiwa tersebut terjadi, ibu Putri sedang menelpon mobil yang akan menjemput mereka untuk pergi.
"Mereka datang mau pisahan, kesini mau kemasi barang-barang, terus ibunya keluar telpon pesan travel," terang Heri.
(Tribunnews.com/Tio,Sinatrya) (TribunJatim/LuhurPambudi/NurIkaAnisa, Surya.co.id/AkiraTandika)