TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Sistem kelistrikan sebuah data center merupakan faktor kritikal yang menentukan kinerjanya dalam menghadapi kondisi kondisi darurat.
PT Graha Teknologi Nusantara mengadakan gelar uji berkala kelistrikan data center mereka pada 22 Oktober di pusat operasi yang terletak di kawasan Cikarang dan merupakan uji yang kelima.
"Kami ingin memperlihatkan kepada customer bahwa GTN Data Center itu punya sumber listrik yang sangat bisa diandalkan. GTN Data Center memanfaatkan keandalan PT Cikarang Listrindo Tbk sebagai pemasok utama daya listrik,” kata Chief of Sales & Marketing Officer GTN Data Center Tjetjep Dharmawan dalam keterangannya, Senin (28/10/2019).
Dikatakannya, selain sumber listrik dari Cikarang Listrindo, juga memiliki DRUPS (diesel rotary uninterruptible power supply) yang bisa mem-back up pasokan daya apabila terjadi gangguan.
"Sistem back up kami juga layer by layer, yang disediakan oleh para profesional untuk memastikan tetap beroperasi 1x24 jam,” kata Tjetjep lagi.
Hal ini untuk memastikan data center bisa berfungsi sebagaimana mestinya untuk menjaga proses bisnis dan lalu lintas data tetap berjalan karena suplai listrik tidak terkena dampak sama sekali.
Baca: Bus Listrik Transjakarta: Wajah Masa Depan Transportasi Ibu Kota
Walaupun diadakan rutin 2 kali dalam setahun, uji coba sistem kelistrikan ini merupakan ujian penting mengingat kejadian tidak terduga padamnya listrik di Pulau Jawa pada awal Agustus lalu.
Saat itu, GTN Data Center di Cikarang tetap berjalan dalam kondisi normal.
Sebanyak 22 peserta dari 9 perusahaan mendapatkan kesempatan menyaksikan secara langsung prosedur uji coba kesiapan seluruh infrastruktur dan tenaga ahli GTN dalam menghadapi skenario putusnya suplai listrik dari jaringan utama listrik dalam kondisi tertentu.
Redundancy adalah faktor penting untuk standar rating data center dalam kondisi pemeliharaan rutin dan darurat karena bencana dan faktor eksternal yang tidak bisa terduga.
"Untuk suplai listrik, GTN Data Center sudah mengadopsi rating 2N. Artinya, data center mendapat suplai listrik dari dua pembangkit listrik dan melewati jaringan listrik yang terpisah satu sama lainnya, dari Jababeka dan MM2100 milik Cikarang Listrindo," katanya.
Untuk suplai pendinginan, GTN mengadopsi rating N+1. Artinya, untuk 3 unit sistem pendinginan yang beroperasi, ada 1 unit extra untuk antisipasi kegagalan tunggal.
Baca: BREAKING NEWS: Ribuan Masyarakat NTT Gunakan Listrik Over Spanning, Bisa Picu Kebakaran
Demikian juga untuk UPS sebagai sumber listrik cadangan, memiliki ketersediaan N+1. Saat ini GTN Data Center memiliki 3 unit diesel rotary UPS.
UPS ini akan memastikan transisi yang mulus dari sumber pembangkit listrik utama ke pembangkit listrik generator set.