TRIBUNNEWS.COM, KAYUAGUNG - Demi melindungi ibunya, Ahmad Redi terpaksa berbuat nekat kepada adik kandungnya sendiri, Andika.
Konflik keluarga yang tinggal di Teluk Gelam OKI ini harus berakhir dengan pertumpahan darah karena Andika meregang nyawa di tangan kakaknya itu.
Peristiwa ini tentunya tak luput dari pemeriksaan aparat kepolisian.
Namun ibu dari Ahmad Redi meminta polisi tidak memproses hukum peristiwa tersebut.
"Dia itu tulang punggung keluarga. Kalau dia dipenjara, bagaimana kami hidup," kata Hilimiah (57), ibu Redi.
Selain beralasan tulang punggung keluarga, menurut Hilmiah, Redi menghabisi nyawa adiknya sendiri bukan suatu kesengajaan atau suatu hal yang sudah direncanakan.
Sebelum kejadian, Redi melihat Andika memegang pisau dan hendak menghujamkannya ke tubuh ibunda tercinta.
Sebelum itu, Andika menurut pengakuan Hilmiah sudah terlebih dahulu meluapkan amarahnya dengan membanting beberapa perabotan rumah.
Baca: Terkena Penyakit Langka, Remaja Kolombia Bisa Tertidur hingga 2 Bulan, Dijuluki Putri Tidur
Baca: Anjing Sparta Belgian Malinois Mati, Bima Aryo Sempat Ungkap Tak Ingin Punya Hewan Peliharaan Lagi
Emosi Andika dipicu tidak ada lauk yang bisa dimakan karena ibunya tidak punya uang untuk membeli lauk.
Bukan kepada sang ibu saja, korban juga membabi buta memukuli keponakannya yang juga berada di dalam rumah tersebut.
Ketika Andika sudah siap menikam ibunya, Redi datang.
Dengan alat memanen sawit, Redi menurut Hilmiah secara refleks menikamkannya kepada sang adik yang sudah terlihat sangat emosi.
Akhirnya, Andika pun tewas.
Beberapa warga mengatakan, sangat menyayangkan kejadian tragis tersebut, karena selama ini korban dikenal pendiam.