TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Sidang Paripuna DPRD Bali di Gedung DPRD Bali, Renon, Denpasar, Rabu (31/10/2019), mendadak ricuh.
Dua anggota dewan terhormat dari fraksi PDIP nyaris mejaguran (baku hantam) pada sidang yang dihadiri oleh Gubernur Bali sekaligus Ketua DPD PDIP Bali, I Wayan Koster.
Adalah Nyoman Ngurah Purwa Arsana dan Nyoman Oka Antara yang terlibat perseteruan. Keduanya merupakan kader banteng dari Gumi Lahar Karangasem.
Perseteruan itu sebenarnya terjadi karena alasan sepele. Dari awalnya bercanda, kedua kader banteng yang duduk berdampingan tersebut ternyata kemudian menjadi emosional.
Awalnya Purwa bermaksud berguyon kepada Oka. Mantan Wakil Ketua DPRD Bali 2004-2009 itu mengaku baru saja ditelepon Gubernur Koster.
Saat itu Koster menanyakan siapa yang membuat rapat sidang paripurna molor. Purwa lalu menjawab penyebab sidang paripurna terlambat karena Oka terlalu banyak omong.
Mendengar penuturan Purwa ini, Oka terlihat geram. Oka langsung mengambil gelas bening yang berisi air, lalu terus dikocok dalam keadaan gelas ditutup.
Air pun muncrat dan membasahi pakaian Purwa.
Tak terima pakaiannya basah, emosi Purwa pun meledak.
Ia marah kepada Oka, yang sebelumnya juga sudah emosi duluan. Kedua kader banteng ini pun sudah mau saling seruduk dan adu pukul.
Kejadian itu sontak menjadi perhatian peserta sidang dan pejabat organisasi perangkat daerah (OPD) Pemprov Bali.
Seorang staf DPRD menyatakan keduanya nyaris baku hantam.
"Hampir mau mecaru lagi, Pak Purwa sama Oka Antara hampir mejaguran," ucap staf DPRD yang minta namanya tak ditulis ini.
Baca: Aibon Viral, Anies Baswedan Pernah Tegur soal Bolpoin Rp 635 M, Stabilo Rp 3 M, dan Kertas Rp 213 M
Baca: KPK Sependapat dengan Kemendagri Soal Kepala Daerah Harus Bersih Gunakan Anggaran
Sebelumnya, pada Selasa (15/5/2019), dua anggota DPRD periode 2014-2019 yang juga dari fraksi PDIP, Dewa Nyoman Rai berkelahi dengan Kadek Diana, hingga berujung ke kepolisian.