Namun akhir-akhir ini terlihat berbeda dari biasanya.
"Sebelum dia hilang, kalau ditanya tidak nyambung seperti linglung, kebanyakan diam di kelas," terang salah satu temannya, Jumat (1/11/2019).
"Kadang juga terlihat lesu, sering sendirian, kalau ditanya juga dia suka ngeluh saat bercerita," ujarnya.
Selain itu, teman satu kelas Inta juga mengatakan sejak semester empat Inta pernah curhat tentang penyakit yang dideritanya.
Baca: Mayat Perempuan Mengapung di Sungai Musi, Diduga Mahasiswi PGRI yang Hilang
Baca: Mayat Perempuan yang Ditemukan di Sungai Musi Diduga Inta yang Menghilang dari Rumah
"Katanya waktu itu dia tidak PD pakai kacamata, tapi terpaksa dia pakai karena ada penyakit," ungkapnya.
Hal yang terus diingat oleh temannya terhadap Imta Ferin yaitu sosoknya yang sering menggunakan Bahasa Indonesia namun dengan gaya bicara berlogat Jawa.
"Jadi Inta sering pakai bahasa Indonesia tapi kalau bicara logat Jawa nya tidak hilang. Kami harap Inta segera ditemukan karena kami sejak awal masuk kuliah selalu bersama, mahasiswa satu kelas jurusan kami itu, tidak pernah ganti," kata dia.
Surat Wasiat
Inta sebelum menghilang sempat menuliskan surat wasiat.
Sebelum dilaporkan menghilang, Inta Ferin memesan ojek online menuju Jembatan Musi 4 Palembang.
Mahasiswi Universitas PGRI Palembang ini juga meninggalkan surat wasiat di kontrakannya.
Inta Ferin yang merupakan mahasiswi aktif semester 5 jurusan FKIP PGSD di Universitas PGRI Palembang yang dikabarkan menghilang, Kamis (31/10/2019).
Inta Ferin merupakan warga asli Jalur 14, Desa Rejosari Rt 03 Rw 01, Kecamatan Muara Sugihan, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel).
Dalam menempuh pendidikannya, di Palembang ia tinggal mengontrak bersama satu orang kerabatnya.
Gatot Marzuki, ayah dari Inta sudah mendatangi kampus tempat anaknya kuliah.