TRIBUNNEWS.COM, AMLAPURA - Setelah berjuang melawan rasa sakitnya selama 24 jam, I Gede Suardana (40) akhirnya meninggal dunia.
Suardana meninggal akibat tertusuk keris saat melakukan ritual ngurek.
Suardana menghembuskan napas terakhirnya di RSUP Sanglah, Denpasar, Jumat (1/11/2019) pukul 00.14 Wita.
Sebelumnya ia dirujuk ke RSUP Sanglah pada Kamis (31/10/2019) pukul 00.00 Wita.
"Di sini datanya tertulis (meninggal) tanggal 1 pada jam 00.14 dini hari. Keseluruhan biayanya ditanggung BPJS karena ada unsur ketidaksengajaan, karena waktu kejadian dia kerauhan," ujar seorang pegawai admission RSUP Sanglah, Jumat kemarin.
Ia mengatakan jenazah Suardana langsung dipulangkan ke kediamannya di Banjar Dinas Peninggaran, Desa Adat Seraya, Karangasem.
Terpisah, Kelian Desa Adat Seraya, Made Salin, menyatakan jenazah korban saat ini disemayamkan di rumah duka.
Rencana jenazah Suardana dibakar, Senin (4/11/2019) mendatang.
Salin menjelaskan, keluarga sangat syok dengan kepergian Suardana.
Korban meninggalkan seorang istri dan dua anak yang masih kecil-kecil, umur 10 tahun dan 8 tahun.
"Keluarga korban sangat terpukul. Semua sedih. Mereka belum bisa menerima kejadian yang menimpa korban," kata Salin kepada Tribun Bali, Jumat malam.
Tertusuk Keris
Diberitakan sebelumnya, Suardana tertusuk keris saat mengikuti upacara Mepik Desa di Pura Segara Batu Telu, Banjar Celagi, Desa Seraya, Rabu (30/10/2019) malam.
Mepik Desa merupakan upacara pembersihan jagat.