TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyerahkan bantuan 10 unit pompa air kepada Pemerintah Provinsi Riau, dengan kapasitas mesin yang mampu mendorong air melalui rangkaian selang hingga sepanjang 10 kilometer saat Apel Pagi di Halaman Kantor BPBD Provinsi Riau pada Sabtu (2/11/2019).
Mesin pompa tersebut menggunakan teknologi transisi empat langkah dengan sistem injeksi berbahan bakar bensin.
Mesin itu juga memiliki kapasitas setara 75 tenaga kuda, sehingga mampu menyemprotkan air melalui rangkaian selang hingga 10 kilometer (km).
Pompa dengan tipe NP-20/100, sentrifugal, konsol, dua langkah tersebut juga memiliki dimensi panjang 1.300 milimeter (mm), lebar 780 mm dan tinggi 930 mm dan berat kering mencapai 215 kilogram (kg).
Pompa tersebut bisa dioperasikan secara portabel dan dapat ditarik menggunakan mobil 4x4 dengan mengaitkan trailer empat roda yang mampu menahan beban maksimal hingga dua ton.
Penyerahan tersebut dilakukan secara simbolis oleh Sekretaris Utama BNPB Harmensyah, kepada Gubernur Riau, Syamsuar dan disaksikan oleh Kepala Pelaksana (Kalaks) Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Riau, Edwar Sanger.
"Alat ini bisa dipakai untuk operasi pencegahan karhutla dengan mengisi kanal, canal block atau sekat kanal hingga mengisi embung. Jadi kita bisa jamin gambut bisa basah. Kan, namanya rawa gambut, hakikatnya gambut itu basah. Jadi harus basah. Selain itu pompa ini juga bisa untuk operasi pemadaman darat," kata Harmensyah dalam keterangan resmi BNPB pada Minggu (3/11/2019).
Penyerahan bantuan pompa tersebut diharapkan dapat melengkapi kebutuhan operasional lapangan dan mampu meningkatkan performa Pemerintah Provinsi Riau dalam menghadapi bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla), khususnya melalui penerapan metode pencegahan dengan mengembalikan hakikat gambut sebagai vegetasi basah.