Setelah itu Iyustika masuk ke dalam rumah mengambil beras untuk memberi makan ayam.
Saat memberi makan ayam ini Iyustika melihat korban kembali dan ternyata sedang tergantung dengan posisi berdiri.
Menyadari hal itu Iyustika masuk rumah dan memanggil suaminya serta tetangga sekitarnya.
Bersama warga sekitar mengecek korban untuk memastikan keadaan.
Setelah dicek ternyata benar bahwa korban tergantung pada seutas tali yang menjerat lehernya dan sudah tidak bernyawa lagi.
Kapolsek Tapung Hulu Iptu Try Widyanto Fauzal megatakan, Kamis (7/11) sekitar pukul 07.15 wib anggota piket Polsek Tapung Hulu dihubungi pihak keamanan PTPN V memberitahukan telah ditemukan mayat yang diduga gantung diri.
"Atas informasi itu dirinya bersama anggota langsung menuju TKP untuk mengecek kejadian tersebut," ungkapnya.
Setelah dicek petugas ternyata benar ditemukan adanya mayat dalam posisi berdiri tergantung yang sudah tidak bernyawa lagi.
Atas kejadian tersebut petugas kemudian melakukan olah TKP dan mendapatkan surat dari keluarga yang katanya merupakan surat dari korban yang ditinggalkan di rumah.
"Dari hasil pengecekan kami tidak menemukan tanda-tanda tindak kekerasan di tubuhnya, namun ditemukan tanda-tanda layaknya orang bunuh diri seperti keluarnya sperma," tuturnya.
Usai menurunkan korban gantung diri petugas kemudian membawa korban ke Rumah Sakit Tandun untuk dilakukan Visum.
Dari hasil visum sementara oleh petugas medis yang menerangkan bahwa korban diperkirakan telah meninggal dunia sekitar 6 jam yang lalu dan terdapat bekas goresan tali di bagian lehernya dengan bentuk V serta tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.
Artikel ini telah tayang di Tribunpekanbaru.com dengan judul Diduga Persoalan Asmara Pemuda 21 Tahun di Riau Ditemukan Gantung Diri Terungkap dari Selembar Surat