TRIBUNNEWS.COM, SINGARAJA - Suasana duka menyelimuti kediaman Desak Putu Tiara (17) yang terletak di Banjar Satria, Kelurahan Penarukan, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, Kamis (7/11/2019).
Wanita yang bertugas membawa baki saat penurunan bendera 17 Agustus 2019 di Taman Kota Singaraja itu meninggal dunia, lantaran terserang penyakit misterius.
Tiara mengembuskan nafas terakhirnya di ruang ICU RS Kertha Usada, pada Rabu (6/11/2019) sore.
Kepergian anak tunggal dari pasangan Dewa Gede Sugiarta dan Jro Nyoman Tri Veni ini membuat seluruh keluarga besarnya begitu terpukul.
Sebab, kepergian Tiara terkesan begitu cepat, dan keluhan yang dirasakan saat itu hanyalah deman dan sakit kepala.
Sang Ayah, Dewa Gede Sugiarta saat ditemui di rumah duka menuturkan, demam dan sakit kepala itu mulai dikeluhkan oleh Tiara sekitar seminggu yang lalu.
Senin (28/10/2019) salah satu siswi di SMA Negeri 3 Singaraja ini mengeluh tidak enak badan.
Kepalanya sakit, dan badannya terasa panas.
Ia pun meminta izin kepada gurunya untuk pulang ke rumah, dengan dijemput oleh salah satu keluarganya.
Karena sakit yang dialami oleh Tiara dinilai biasa-biasa saja, Sugiarta pun hanya membawa sang buah hati untuk berobat di salah satu dokter praktik.
Baca: Sempat Keluarkan Cairan Hijau dari Hidung, Desak Tiara Meninggal Dunia, Kakek: Katanya Disantet
Baca: Tabrakan Dua Motor di Tabanan, Tewaskan Pria Lansia Berusia 68 Tahun
Namun karena suhu badan Tiara tak kunjung turun, pada Jumat (1/11/2019) pihak keluarga pun membawa Tiara ke RSUD Buleleng, untuk melakukan cek darah.
Namun karena di RSUD kondisi kamar inapnya penuh, mereka pun akhirnya melarikan Tiara ke RS Kertha Usada.
"Dari RSUD ke RS Kertha Usada itu dia naik ambulans. Masih sempat bercanda. Bahkan di dalam ambulans dia (Tiara,red) hanya duduk, jadi kami berpikir sakitnya tidak parah," katanya.
Sementara kakek Tiara, Dewa Sadnyana mengatakan, setibanya di RS Kertha Usada, pihak medis langsung membawa cucu kesayangannya itu ke ruang ICU.