Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribunnews, Rica Agustina
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Komunitas Filmis Institut Seni Indonesia (ISI) bekerjasama dengan Institut Francis Indonesia (IFI) menyelenggarakan Festival Sinema Prancis 2019.
Pada festival ini, 11 film berbahasa Prancis dengan subtitle berbahasa Inggris akan ditayangkan di Teater Besar ISI Surakarta.
Hal ini menjadi suatu kehormatan bagi ISI Surakarta khususnya Filmis, karena TB ISI menjadi tempat yang paling banyak menayangkan film Prancis dibandingkan dengan kota lain.
Festival Sinema Prancis diselenggarakan di 25 tempat dari 15 kota.
15 kota tersebut yakni Ambon, Bali, Banda Aceh, Bandung, Jakarta, Malang, Makassar, Medan, Purwokerto, Pontianak, Semarang, Surakarta, Surabaya, Salatiga, dan Yogyakarta.
Festival ini digelar sejak 6 November hingga 10 November 2019.
Baca: Pemutaran Film Foxtrot Six di Tokyo Jepang Sukses, Saikoo Kata Penonton
Di Surakarta, Festival Sinema Prancis 2019 digelar pada 8 - 10 November 2019.
Jadwal Film Prancis yang akan ditayangkan di TB ISI adalah sebagai berikut :
1. Jumat, 8 November 2019
- Pukul 14.30 WIB Tout ce qu'il me reste de la revolution
- Pukul 17.00 WIB Petit Paysan
- Pukul 19.30 WIB Jusqu a la garde
2. Sabtu, 9 November 2019
- Pukul 12.00 WIB Victoria
- Pukul 14.30 WIB Maestro
- Pukul 17.00 WIB Gueule d'Ange
- Pukul 19.30 WIB Corniche Kennedy
3. Minggu, 10 November 2019
- Pukul 12.00 WIB Le Grand Bal
- Pukul 14.30 WIB Les Promesses de l'Aube
- Pukul 17.00 WIB Guy
- Pukul 19.30 WIB Edmond
Pengunjung yang akan menonton film ini tidak dikenai biaya alias gratis.
Selain itu pengunjung juga akan mendapatkan katalog Festival Sinema Prancis 2019 dari panitia.
Menurut Nugroho Wahyu Setyo, Humas festival tersebut, film Prancis yang ditayangkan di TB ISI merupakan film-film terbaik di Prancis.
"Film-film yang ditayangkan sudah lolos festival film tingkat internasional, dapat dipastikan film-film tersebut bagus-bagus," ungkap Nugroho saat diwawancarai wartawan Tribunnews Jumat (8/11/2019).
Baca: 11 Film Prancis Ditayangkan Gratis di Teater Besar ISI Surakarta
Festival ini juga merupakan kerjasama pertama Filmis dengan pihak luar.
"Awalnya kami mengajukan proposal kepada IFI untuk penayangan film Prancis di TB ISI, proposal kami mendapat respon berupa kerjasama dari pihak IFI untuk acara Festival Sinema Prancis," ungkap Bendahari Filmis, Camelia Ramdani.
Camelia menyatakan, selanjutnya Filmis akan bekerjasama dengan Korean Cultural Centre (KCC), dan dengan Komunitas Film Jerman.
"Tahun depan kami akan bekerjasama dengan KCC, kemudian dengan Jerman, dari KCC kami sudah mendapatkan follow up, tapi dari Jerman belum," kata Camelia.
Camelia mengungkapkan, adanya festival ini juga untuk mengukur minat menonton film asing dari masyarakat Surakarta.
Selain itu festival ini diselenggarakan untuk menjadi wadah bagi Mahasiswa Mahasiswi Film dan Televisi ISI Surakarta.