TRIBUNNEWS.COM, MOJOKERTO - Indonesia memiliki sistem sungai yang beragam di seluruh negeri.
Sungai-sungai mengakomodasi kebutuhan masyarakat untuk transportasi dan penggunaan air rumah tangga, terutama untuk memasak.
Selain itu, ikan dari sungai juga merupakan sumber pasokan makanan bagi masyarakat.
Masyarakat menggunakan air dari sungai untuk memenuhi kebutuhan hidup dan memasak sehari-hari.
Sungai yang bersih dan jernih adalah anugerah dari alam tetapi kita kehilangannya sekarang.
"Pengetahuan yang tidak memadai tentang tata kelola sampah adalah alasan mengapa kondisi sungai menjadi seperti ini,” kata Gangsar salah satu pendiri Aliansi Air Mojokerto dalam keterangannya, Selasa (12/11/2019).
Khusus kali Brantas, saat ini lebih dari 14 juta orang di Jawa Timur menggantungkan mata pencahariannya pada sungai ini.
Baca : Ikuti Jejak Prabowo, Politikus Gerindra Dahnil Anzar juga Gabung Jokowi, Posisinya Tak Sembarangan
Baca: Puluhan Warga Datangi Mapolres Tulungagung, Laporkan Ketua Arisan Bawa Kabur Rp 10 Miliar
"Mirisnya, sungai Brantas juga menjadi lokasi buang sampah sampah rumah tangga setiap hari," katanya.
Berbagai fakta ini mendorong tidak kurang 2.500 relawan menggelar aksi bersih sungai dan melakukan program edukasi tata kelola sampah.
Ini sebagai langkah awal dari gerakan tiga tahun dalam memulihkan kebersihan Sungai Cumpleng, anak sungai dari Sungai Brantas.
Gerakan ini didukung oleh PT Multi Bintang Indonesia, Tbk Aliansi Air Mojokerto, Bank Sampah Mojokerto, dan sukarelawan dari berbagai komunitas.
“Kami berkomitmen untuk melindungi sumber daya air di mana pun kami beroperasi," kata Ika Noviera, Corporate Affairs Director PT Multi Bintang Indonesia Tbk.
Aliansi Air Mojokerto dan Multi Bintang menggelar aksi penggalangan dana lewat platform KitaBisa.com untuk mengundang partisipasi masyarakat Indonesia untuk mendukung perjalanan Sungai Cumpleng menjadi bersih kembali.
Sebagai bagian dari penggalangan dana, pada tanggal 5-7 November 2019, 12 karyawan Multi Bintang melakukan lari estafet River2River sepanjang 88 km dari Sungai Cumpleng dan dua sungai lainnya di Mojokerto dalam tiga hari.
Baca: Bamsoet Sebut Penyampaian Salam Beragam Agama Penting untuk Tunjukkan Toleransi
Di waktu yang bersamaan, ribuan relawan Aliansi Air Mojokerto dan Bank Sampah Mojokerto akan membersihkan sampah di sungai dan edukasi tata kelola sampah di sepanjang rute. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dalam menjaga kebersihan sungai.
Donasi ini akan berkontribusi untuk instalasi jebakan sampah bambu di sungai, kegiatan bersih-bersih sungai bank sampah, dan program pendidikan pengelolaan sampah di Sungai Cumpleng selama tiga tahun yang dilakukan oleh Aliansi Air Mojokerto dan Bank Sampah Mojokerto.
Target pendanaan yang ingin dicapai adalah sebesar Rp 1 miliar rupiah.
“Untuk setiap 250 juta rupiah yang terkumpul, Yayasan Sahabat Multi Bintang akan menambah 100 juta rupiah lagi untuk inisiatif ini,” kata Ika.