News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bom di Mapolrestabes Medan

Pipa Besi, Sebuah Koper, dan Anak Panah Dibawa Polisi Dari Rumah Pelaku Bom Bunuh Diri di Medan

Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Polisi membawa koper dari hasil penggeledahan di rumah pelaku, Rabu (13/11/2019).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepolisian menyegel rumah kontrakan yang ditempati pelaku bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, Rabbial alias Dedek, Rabu (13/11/2019).

Dedek meninggal dunia dengan kondisi tragis setelah meledakkan diri di Mapolrestabes Medan, Jalan HM Said nomor 1, sekitar pukul 08.30 WIB.

Penggeledahan pertama dilakukan petugas kepolisian di Jalan Jangka Gang Tentram Kecamatan Medan Petisah.

Penggeledahan dilanjutkan di rumah kedua yakni di Jalan Marelan Pasar II, Kecamatan Medan Marelan.

Penggeledahan ke tiga berlangsung di Jalan Marelan Raya Pasar I Rel, Gang Kamboja 8.

Baca: Kapolda Sumut Duga Pelaku Bom Bunuh Diri di Mapolrestabes Medan Belajar Dari Media Sosial

Dari lokasi ketiga ini, petugas terlihat membawa pipa besi panjang, koper, dan anak panah, keranjang dan beberapa berkas lainnya.

Belum diketahui pasti, benda-benda yang ditemukan polisi di kediaman Dedek.

Sejumlah saksi yang diketahui merupakan keluarga pelaku dan istrinya telah dibawa petugas.

Pantauan Tribun Medan di lokasi, rumah Dedek terlihat dalam keadaan disegel.

Sementara di depan rumah terdapat gerobak jualan, beberapa jerigen bekas oli, besi, dan rantai besi.

Baca: Respons Aksi Bom Bunuh Diri di Medan, Istana: Indonesia Tidak Takut Dengan Bentuk Teror Apapun

Rumah berwarna biru muda dengan nomor 212 c tertutup rapat setelah dilakukan penggeledahan oleh petugas.

Di lokasi kejadian, warga terus memadati sembari merekam kejadian tersebut.

Saat ditemui dilokasi, Kepling VI bernama Sumini menjelaskan, pelaku dan istrinya tinggal bersama mertua baru dua bulan belakangan ini.

Baca: Sikapi Aksi Bom Bunuh Diri di Mapolrestabes Medan, Moeldoko Ingatkan Masyarakat Untuk Waspada

"Mertuanya tadikan nyewa disana di Terjun, kalau anaknya kira-kira baru satu bulan tinggal di sini namanya D. Mereka tinggal berdua disini. Orang masih baru mereka menikah. Katanya suami si D kerjanya ojek online gitu," ucap Sumini.

Lanjut Sumini, ia menilai pelaku beserta istrinya berperilaku baik dalam bertetangga dan bermasyarakat.

"Orangnya bagus. Baiklah. Menurut informasi tetanggannya, belakangan ini ada teman-temannya datang ngaji. Kalau D, bagus. Orangnya biasa aja gitu," ucap Sumini.

Polisi beberkan identitas pelaku

Pelaku bom bunuh diri di Polrestabes Medan, Sumatera Utara, Rabu (13/11/2019) pagi diketahui bernisial RMN (24).

Diketahui pelaku masih berstatus mahasiswa dan tercatat sebagai pria kelahiran Medan, Sumatera Utara.

"Inafis berhasil mengidentifikasi pelaku. Pelaku ini inisialnya RMN, usianya 24 tahun, lahir di Medan, statusnya adalah pelajar/mahasiswa," kata Karopenmas Humas Mabes Polri, Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu siang.

Kepolisian dalam hal ini Densus 88 Antiteror Polri masih bergerak untuk mengembangkan asal usul pelaku.

Baca: Mabes Polri Sebut Pelaku Bom Bunuh Diri Gunakan Jaket Ojol Untuk Penyamaran

"Kemudian yang bersangkutan selain diidentifikasi identitasnya juga masih akan dikembangkan oleh aparat densus 88," katanya.

Untuk atribut jaket Ojek Online yang dikenakan pelaku, kepolisian menegaskan bila hal tersebut hanya untuk penyamaran.

"Itu penyamaran. Kan tadi sudah disampaikan bahwa statusnya itu adalah mahasiswa atau pelajar," kata Dedi.

Lilitkan bom di pinggang

RMN diketahui meledakan diri menggunakan bom yang disembunyikan di balik pakaian yang dikenakannya.

Bom tersebut dililitkan pelaku di sekitar pinggang dan perutnya.

"(Bom) dililit tubuh," katanya.

Baterai, paku, dan sepeda motor

Selain berhasil mengidentifikasi identitas pelaku, kepolisian pun mengamankan sejumlah barang bukti dari lokasi kejadian.

"Barang yang berhasil diamankan terkait menyangkut masalah jenis bom yang diidentifikasi antara lain ada baterai 9 volt, kemudian ada juga pelat besi metal kemudian ada sejumlah paku cukup banyak, paku dalam berbagai ukuran yang ada ditemukan," kata Brigjen Pol Dedi Prasetyo.

Baca: FAKTA TERBARU Bom Bunuh Diri di Polrestabes Medan: Kronologi hingga Identitas Pelaku

Selain paku dan baterai, kepolisian pun mengamankan sejumlah potongan kabel dan tombol switch yang diduga menjadi tombol untuk meledakan bom.

"Ada beberapa irisan-irisan kabel itu nanti akan didalami. Lalu ada beberapa potongan kabel cukup besar juga didalami kemudian ada tombol switch on off, kemudian ada potongan tubuh," ungkapnya.

Seluruh barang bukti tersebut telah diamankan tim Labfor dan Densus 88.

Baca: Moeldoko: Paham Radikalisme Tidak Bisa Diabaikan

Termasuk CCTV sebelum peledakan bom yang telah diamankan oleh Polri.

"Kami juga mengidentifikasi ada beberapa kendaraan roda dua yang masih dicurigai nah itu masih didalami semuanya. Sementara tim masih bekerja di lapangan," katanya.

Kronologi

Pelaku melakukan aksi bom bunuh diri dengan berjalan kaki dan masuk melalui pintu depan Mapolrestabes Medan.

Petugas juga sempat memeriksa identitas dan diperintahkan untuk melepas jaketnya.

Kepada polisi, pelaku mengaku akan mengurus SKCK.

Saat melakukan pemeriksaan pelaku sempat melawan dan menerobos masuk ke area dalam Mapolrestabes Medan.

Baca: Respons Menag Fachrul Razi Tanggapi Aksi Bom di Mapolrestabes Medan

Lantas pelaku lari menuju ke dekat kantin dan melakukan aksi bom bunuh diri.

Seorang saksi, Lila Mayasari mengatakan, saat peristiwa itu terjadi ia hendak mengurus SKCK.

Lila tiba di lokasi sekitar pukul 08.30 WIB, tak lama kemudian terdengar suara ledakan yang cukup keras.

Terkejut, ia langsung keluar dan melihat ke arah suara.

"Pas saya keluar, saya enggak liat korban, tapi saya dengar suara ledakan kuat sekali," ungkap Lila dengan suara terengah-engah.

Menurut keterangan Lila, ada sekitar 50 orang berada di lokasi kejadian.

Baca: Mabes Polri Sebut Pelaku Bom Bunuh Diri Gunakan Jaket Ojol Untuk Penyamaran

Seusai ledakan, terlihat asap putih dan teriakan yang mengatakan jika itu adalah bom.

Panik, mereka yang berada dalam ruangan langsung berdesak-desakan untuk keluar.

"Ledakan terasa sampai saya terangkat."

"Pas kejadian Saya lagi nyantai dan tiba-tiba seperti terangkat."

"Saya langsung engeh ini bom. Saya ingat anak dan langsung keluar berdesak-desakan dengan yang lain," jelas Lila. (kompas tv/ tribunnews.com/ Igman Ibrahim)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini