"Kami satu sekolah di SMK 9 Medan. Dia gak tamat sampai kelas satu saja," jelasnya.
Dikatakannya, sosok Dedek juga pernah mengikuti kegiatan bela diri silat.
"Kami juga pernah main bola bersama, saya kira orangnya sangat terbuka dan baik," katanya.
Bagus tak menyangka, rekannya tersebut melakukan aksi nekat.
Baca: Komisi III DPR Soroti Implementasi Penanggulangan Terorisme
Baca: Aksi Bom Bunuh Diri, Bukti Program Deradikalisasi Harus Tetap Ada
Baca: Pembom Bunuh Diri Diduga Kenakan Jaket Grab, Garda Desak Aplikator Batasi Perekrutan
"Kalaulah memang benar dia pelakunya, saya tidak sangka, karena ia saya kenal baik," tambahnya.
Tetangga yang juga merupakan sepupu pelaku, Maya (41), mengatakan bahwa Rabbial sudah pindah ke Marelan pasca-menikah.
"Dia pernah jadi remaja masjid. Itu dulu dia pas masih lajang. Tapi semenjak sudah nikah enggak tahu apa kegiatannya. Dia semenjak nikah ikut istrinya di Marelan. Tapi enggak tahu posisi pastinya di mana," ucap Maya.
Dijelaskan Maya bahwa dirinya cuma sekali ke rumah RMN di Marelan yaitu sewaktu mereka menikah, 3 tahun yang lalu.
Tak lama berselang, Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Eko Hartanto keluar dari dalam rumah pelaku.
Namun, Kompol Eko Hartanto yang coba dimintai keterangan terkait kasus tersebut enggan memberikan jawaban.
"Nanti saja ya, saya tidak bisa berikan keterangan sekarang," ucap Eko singkat sembari berlalu pergi menaiki mobil.
Seperti diberitakan Tribun-Medan.com, sebelumnya, Pelaku peledakan bom bunuh diri yang mengguncang Mapolrestabes terlihat dalam rekaman CCTV.
Dalam rekaman CCTV tersebut tampak RMN sedang mengenakan setelan jaket hijau kombinasi hitam sedang berjalan mengenakan ransel.
Gambar rekaman CCTV ini beredar di grup WhatsApp, hingga akhirnya pria itu meledakkan diri dan terdengar suara ledakan yang cukup keras di Mapolrestabes Medan, Rabu pagi.