Lila menuturkan ledakan terjadi sekira pukul 08.30 WIB, saat ledakan terjadi ia tengah menelpon saudaranya.
Saat mendengar ledakan, sontak ia memasukan hp-nya dan teriak 'bom'.
"Kok tiba-tiba pas pukul 08.30 WIB kok ada ledakan, kaya terangkat, refleks saya masukan hp saya ke dalam, bom gitu saya bilang," ungkap Lila.
Lila menegaskan ledakan hanya terjadi satu kali tetapi ledakannya kuat.
Lila juga melihat serpihan-serpihan seperti batu-batu yang berhamburan di sekitar lokasi kejadian.
"Sekali, cuma dia (ledakan bom,-Red) kuat juga lah, terus kaya ada serpihan kecil-kecil batu-batu berhamburan juga saya lihat," terang Lila.
Lila menuturkan setelah ledakan terjadi, muncul asap putih.
"Ada asap putih, terus saya menyelamatkan diri saya lah, semua pada keluar, dan ketakutan (sampai) ada yang jatuh," jelas Lila.
Saat kejadian, Lila berada sekira 15-20 meter dari tempat pelaku meledakkan bom bunuh diri.
"Saya berada sekira 15-20 meter dari situ lah, kayanya itu deket yang pendaftaran SKCK-nya bukan yang pengambilan SKCK-nya," terang Lila.
Setelah ledakan terjadi, semua warga yang berada di dalam Polrestabes Medan diarahkan untuk keluar oleh pihak polisi.
"Iya diarahin polisi juga pintu keluar," jelas Lila.
Saat ditanya apakah ada yang dievakuasi, dirinya menjelaskan jika ia keluar setelah ledakan terjadi, sehingga tidak mengetahui ada atau tidak korban yang dievakuasi.
"Belum lah, kan itu pas baru ledakan saya langsung keluar," jelas Lila.
(Tribunnews/Nanda Lusiana Saputri)