News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Erupsi Merapi

Gunung Merapi Erupsi, Ahli Vulkanologi: Sejak 2010 Merapi Sudah Berubah Karakter

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gunung Merapi kembali meletus pada Minggu (17/11/2019) siang pukul 10.46 WIB dengan tinggi kolom 1000 meter.

Gunung Merapi meletus untuk melepaskan energi agar tidak terjadi penumpukan dan agar erupsi besar seperti pada 2010 tidak terulang.

Ada atau tidaknya erupsi susulan di Gunung Merapi, menurut Mbah Rono, bergantung pada aktivitas magma di dalamnya.

“Jika memang stagnan atau aktivitasnya menurun, berarti erupsi akan berhenti dengan sendirinya. Jika aktif dan di atas rata-rata, kemungkian masih ada letusan,” tuturnya.

Namun, ia menjelaskan bahwa letusan susulan dari Gunung Merapi kemungkinan tidak akan sebesar letusan pertama karena guguran kubahnya sudah cukup banyak.

“Ketika erupsi pertama tadi, guguran kubahnya sedikit meningkat jumlahnya.

Baca : Beredar Video Gunung Merapi Erupsi Keluarkan Awan Panas Selasa Hari Ini, Simak Penjelasan BPPTKG

Arah letusannya ke barat karena anginnya memang ke arah sana. Materialnya bukan yang berat sehingga bisa tertiup angin.

Berbeda dengan awan panas,” paparnya. Menurut Mbah Surono, secara keseluruhan erupsi ini merupakan aktivitas yang baik karena energi terlepaskan dari Gunung Merapi.

Masyarakat tidak perlu panik, tetapi harus tetap waspada dan mengikuti arahan pihak berwajib.

“Jangan membayangkan letusan seperti tahun 2010. Tidak mudah Merapi membuat letusan seperti itu. Sejak 2010 Merapi sudah berubah karakter,” ujarnya.

 Baca :  Masyarakat Diimbau Tenang, Tidak Ada Dampak Berarti dari Letusan Gunung Merapi Hari Ini

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul  "Gunung Merapi Erupsi, Surono: Jangan Bayangkan Letusan seperti Tahun 2010"  dan "Gunung Merapi Erupsi, Adakah Kaitannya dengan Gempa Sleman?"

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani) (Kompas.com/Sri Anindiati Nursastri/Penulis Sri Anindiati Nursastri)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini