News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Awal 2020, Pelni Luncurkan Aplikasi Logistik Mirip Transportasi Daring

Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

dari kanan ke kiri: Humas Madya PT Pelni, Sujadi, Direktur Angkutan Barang dan Tol Laut PT Pelni, Harry Boediarto, Corporate Secretary PT Pelni, Yahya Kuncoro dan Humas PT Pelni, Ida Ayu saat jumpa pers di Lembang, Jawa Barat.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menjawab tantangan industri 4.0, PT Pelayaran Indonesia (Pelni) akan meluncurkan aplikasi digital logistik.

Nantinya, aplikasi tersebut akan menyemat konsep door to door khusus barang dan logistik.

Aplikasi yang diberi nama new bill of lading tersebut rencananya diluncurkan pada Januari 2020.

Baca: Permudah Penumpang Pindah Moda Angkutan di Pelabuhan, Pelni Gandeng Gojek dan Grab

"Sekarang semua punya gadget, semua punya jaringan dan inilah era industri 4.0. Karena itu kita buat new bill of lading, konsepnya pelayanan door to door," ujar Direktur Angkutan Barang dan Tol Laut PT Pelni, Harry Boediarto di Lembang, Jawa Barat, Minggu(17/11/2019).

Konsep door to door tersebut, menurut Harry, dinilai sangat penting.

Selain untuk mencegah praktik monopoli dagang, new bill of lading juga bisa mengontrol dan memantau perjalanan logistik.

"Aplikasi end to end. Jadi kita bisa lihat siapa sih yang bawa barang, siapa yang isi, siapa yang bawa barang. Kalau perlu nanti sampai ke toko, retail harga berapa dan stoknya tinggal berapa jadi kita bisa memantau," ujar Harry.

Nantinya, lanjut Harry, model operasi aplikasi digital tersebut sama dengan layanan transportasi daring.

Yang membedakan proses pengiriman barang tidak sepenuhnya dikerjakan oleh Pelni, melainkan mitra-mitra kerja lainnya.

Pelni hanya akan memberikan pelayanan pelayaran, namun nanti semuanya terintegrasi di aplikasi tersebut.

"Tapi soal kerja sama dengan perbankan dan lainnya kami masih kesulitan. Memang butuh waktu seperti waktu kami membuat Pelni ticketing," kata Harry. (Willy Widianto)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini