TRIBUNNEWS.COM, TERNATE - Pemerintah kabupaten di Maluku Utara diminta memberikan dukungan terhadap pengembangan iklim investasi di masing-masing wilayah.
Sebagai wakil pemerintah pusat, Pemprov menindaklanjuti dengan memberi kemudahan dan peluang sebanyak-banyaknya investor masuk ke Malut agar kesejahteraan kepada masyarakat.
"Sesuai arahan Presiden Joko Widodo agar pemda tidak mempersulit izin bagi investor yang akan menanamkan modalnya di daerah," kata Gubernur Maluku Utara, Abdul Gani Kasuba meminta dalam keterangan tertulis, Senin (18/11/2019).
Akan tetapi, kata dia perusahaan harus mengikuti prosedur dan aturan berlaku dengan mekanisme perizinan dan tidak melanggar hukum.
Geliat investasi kelapa sawit di kabupaten Halmahera Selatan.
Baca: Sebelum Putuskan Ahok Jadi Bos BUMN, Ini yang Dilakukan Jokowi
Salah satu bentuk investasi yang bertumbuh sangat signifikan di Provinsi Maluku, tepatnya di Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) adalah perkebunan kelapa sawit yang dimiliki oleh Korindo Group melalui unit usaha kelapa sawitnya, PT Gelora Mandiri Membangun (PT GMM).
Terletak di desa Gane Dalam, Kabupaten Halsel, PT GMM mengelola perkebunan kelapa sawit seluas 10.000 Ha.
Melalui investasi usaha perkebunan sawit ini perusahaan memproyeksikan dapat menyerap 1.800 tenaga kerja dengan mayoritas menggunakan tenaga kerja lokal.
Hal ini diyakini dapat turut mengurangi jumlah pengangguran dan berdampak pula pada meningkatnya roda perekonomian daerah ini.
Karo Protokol, Kerjasama dan Komunikasi Publik Pemprov Malut, Muliadi Tutupoho menambahkan, Pemprov Malut meminta agar Pemkab mendukung invesntasi PT GMM di wilayah Gane, karena telah memberi kontribusi terhadap daerah.
Baca: Pakar Bedah Makna Nama La Lembah Manah, Bakal Bawa Keceriaan dan Keberuntungan Orang di Sekitarnya
"Tidak saja dari segi penerimaan pendapatan daerah, tetapi dari segi peningkatan kesejahteraan masyarakat, terutama di sekitar kawasan perusahaan," katanya.
Koordinator CSC PT GMM, Mahdi M. Nur mengatakan, dalam pengimplementasian kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan (CSC/CSR) pihaknya berkomitmen pada lima pilar utama, yakni pendidikan, kesehatan, ekonomi, infrastruktur, dan lingkungan.
"Selain menyerap tenaga kerja lokal, kami pun aktif mendukung pembangunan desa, seperti pembangunanan fasilitas ibadah, jalanan desa, dan penyediaan fasilitas dan alat-alat pendidikan, hingga beasiswa," tukasnya.