TRIBUNNEWS.COM, PEKALONGAN - Bak jamur di musim hujan, penyebaran bisnis esek-esek semakin merebak di wilayah Pantura Jawa Tengah.
Tak terkecuali di Kabupaten Batang dan Kota Pekalongan yang dilintasi jalur Pantura.
Di dua daerah itu terdapat lima titik yang menjadi tempat mangkalnya wanita malam.
Dimana hal tersebut tentunya bisa diakses oleh siapa saja melalui telepon genggam.
Menanggapi hal itu , pemerintah daerah pun bersuara.
Satu di antaranya Dinas Kesehatan (Dinkes), yang menjadi leading sektor dalam hal pencegahan Penyakit Menular Seksual (PMS).
Kepala Dinkes Kabupaten Batang, Hidayat Basbeth menjelaskan, di wilayahnya terdapat sejumlah titik yang menjadi lokasi prostitusi.
Adapun menurutnya, tempat tersebut ada di Kecamatan Batang, Banyuputih, dan Gringsing.
Untuk menekan penyebaran PMS serta jumlah wanita penghibur, dikatakan Basbeth, Dinkes gencar melakukan berbagai kegiatan.
"Banyaknya lokalisasi di Kabupaten Batang membuat Dinkes intensif melakukan pemeriksaan lewat puskesmas yang ada di tiga kecamatan tersebut."
"Selain melakukan skrining di puskesmas, petugas juga mendatangi tempat hiburan," katanya, Senin (18/11/2019).
Meski melakukan pemeriksaan, namun ia tak menyebutkan secara gamblang jumlah PSK yang diperiksa.
"Yang jelas ada ratusan, namun kami tidak bisa menyebutkan berapa jumlahnya."
"Apa lagi yang yang terkena PMS. Kami ingin menjaga kerahasiaan data pasien," paparnya.