TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Warni, nenek berusia 54 tahun berada di antrean pancang pasien rawat jalan Rumah Sakit Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang.
Untuk mendapatkan nomor urut pelayanan terdepan, pasien rawat jalan di RSMH ada yang rela mengantre sejak subuh hari.
Seperti yang dilakukan Warni ini, keluarga pasien rawat jalan di RSMH yang mengaku telah mengantre bahkan sejak pukul 04.30 pagi.
"Sebelum subuh kami sudah di sini. Setelah antre masih dapat nomor urut diatas 115 juga," ujar Warni dengan nada mengeluh saat ditemui Tribunsumsel.com di pelayanan rawat jalan RSMH, Senin (25/11/2019).
Bukan tanpa alasan Warni mengeluh seperti itu. Nenek empat cucu ini menuturkan dirinya adalah warga kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan.
Kedatangannya ke RSMH Palembang adalah untuk menemani suaminya kontrol berobat pasca menjalani operasi akibat kecelakaan beberapa waktu lalu dengan memanfaatkan pelayanan kesehatan BPJS.
Untuk itu, Warni bersama suami dan ditemani cucu seorang laki-lakinya sengaja mencari kos-kosan sementara di Jalan Sekip Kota Palembang untuk menginap selama satu hari dua malam di Palembang.
Namun perjuangannya juga semakin dilengkapi dengan harus rela antre nomor urut berobat di RSMH sejak subuh.
"Ya sebenarnya capek kita selama diperjalanan belum hilang. Kemarin kami sampai di Palembang jam 21.00 malam. Terus bersiap lagi karena subuh sudah harus datang kesini. Setiap kontrol pasti seperti ini," ungkapnya.
Warni adalah bagian dari pasien-pasien di RSMH yang rela antre bahkan sejak subuh di RSMH.
Bahkan sudah ada pasien yang datang sejak pukul 02.00 dini hari demi bisa menjalani rawat jalan.
Hal ini dikatakan Rosita, salah satu pasien rawat jalan di RSMH.
"Kalau saya datang jam 05.30. Tapi tadi ada ibu-ibu yang bilang dia sudah datang dari jam 02.00 pagi biar bisa cepat ambil nomor," ucap Rosita.
Sebenarnya RSMH telah menyediakan aplikasi pendaftaran online bagi pasien rawat jalan.
Namun rupanya masih banyak masyarakat yang mengaku belum tahu perihal adanya aplikasi tersebut.
Hal ini diakui Rosita yang bahkan merupakan warga kota Palembang.
"Saya yang orang Palembang saja tidak tahu kalau ada aplikasi pendaftaran online. Apalagi mereka-mereka yang dari daerah. Disinikan banyak pasien rujukan dari luar daerah. Harusnya sosialisasinya lebih kencang jadi kita bisa tahu," ujarnya.
Lain Rosita lain pula Linda. Mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang ini mengaku tahu mengenai aplikasi pendaftaran online bagi pasien rawat jalan di RSMH.
Namun dikatakan Linda, aplikasi tersebut selalu eror sehingga dia kerap kali kesulitan saat hendak mendaftar bibinya berobat jalan di RSMH.
"Eror terus, susah sendiri kita kalau mau daftar. Jadi ya sudah daftar manual saja, tidak ada jalan lain. Ya mau bagaimana lagi, aplikasinya saja kadang tidak bisa dibuka," ujarnya.
Untuk itu, Linda berharap agar kualitas pelayanan melalui aplikasi pendaftaran online di RSMH agar lebih ditingkatkan.
Sebab menurutnya dengan pelayanan pendaftaran online, pasien rawat jalan khususnya dari luar daerah bisa sangat terbantu dengan adanya aplikasi tersebut.
"Kalau kita yang di Palembang sih masih mending ya. Kasihan itukan pasien-pasien dari luar kota. Sudah jauh-jauh, tapi banyak juga yang dari subuh sudah antre, itukan kasihan. Dengan adanya pendaftaran rawat jalan online dan disosialisasikan dengan baik, banyak pasien yang akan terbantu," ucapnya.
Pendaftaran Online Eror
Sementara itu, Koordinator Humas RSMH Akhmad Suhaimi memberikan tanggapan atas keluhan pasien rawat jalan di RSMH.
Dia menjelaskan sering erornya sistem pendaftaran online di RSMH dikarenakan sistem tersebut masih menginduk dengan pusat di Jakarta.
"Maka dari itu nanti akan kita koordinasikan lagi dengan pihak pusat agar pelayanan bisa kembali normal," ujarnya.
Meskipun terjadi permasalahan eror, namun pihak RSMH tetap mengarahkan pasien agar terlebih dahulu mencoba mendaftar secara online di aplikasi pendaftaran pasien rawat jalan.
Hal ini bertujuan untuk menghindari antrean sejak subuh oleh pasien.
"Selain itu juga lebih mudah karena pendaftaran bisa dilakukan dimana pun. Terkait problem eror, akan kita koordinasi lagi dengan pusat," ujarnya.
Terkait dengan antrean panjang sejak subuh hari yang dilakukan pasien rawat jalan di RSMH, Suhaimi mengakui adanya hal tersebut.
Menurutnya hal itu terjadi dikarenakan ketidaktahuan sebagian pasien akan adanya aplikasi pendaftaran online rawat jalan.
Terutama bagi pasien dari luar kota yang menurutnya kemungkinan takut kehabisan nomor antre sehingga sengaja datang bahkan sejak subuh hari.
"Memang sebagian pasien atau keluarganya ada yang sudah kumpul di depan pintu masuk untuk ambil tiket. Terutama bagi mereka yang berasal dari luar kota Palembang. Ada diantara mereka baru yang tiba di Palembang dan langsung antre sebab tujuannya kesini memang untuk berobat. Tapi mungkin ada juga yang takut kehabisan nomor antre," ujarnya.
Padahal menurutnya, upaya sosialisasi telah dilakukan secara merata bagi pasien terkait pendaftaran online bagi pasien rawat jalan di RSMH.
Mulai dari penyuluhan langsung ke pasien hingga informasi melalui media seperti berita dan internet sudah dilakukan sebagai informasi tentang adanya aplikasi pendaftaran online tersebut.
Untuk itu, Suhaimi menuturkan bahwa pihaknya akan kembali melakukan sosialisasi ke masyarakat.
"Bisa dengan memberikan penyuluhan lebih intensif lagi ke pasien. Mungkin dengan cara face to face atau bisa juga dari depan pendaftaran. Akan kita sosialisasikan lagi terkait pendaftaran online ini," ucapnya.
Lebih lanjut dijelaskan, pendaftaran online bagi pasien rawat jalan di RSMH tidak berlaku bagi pengobatan pertama.
Sebab ada proses registrasi dan kelengkapan berkas yang harus dilengkapi sebagai bagian prosedur pasien di RSMH.
"Jadi pendaftaran online hanya berlaku bagi yang sudah berobat kedua kali, ketiga kali dan seterusnya. Sedangkan yang pertama harus datang langsung," ucapnya.
(Shinta Dwi Anggraini/Tribunsumsel.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul BREAKING NEWS, Perjuangan Pasien Rawat Jalan RSMH Palembang Antre Sejak Dini Hari