Dulunya tempat keramat
Camat Bontolempangan, Muslimin mengatakan lokasi masjid megah di tengah hutan Dusun Langkoa, Desa Bontoloe, Kecamatan Bontolempangan, Kabupaten Gowa pernah dijadikan tempat ritual.
Dikutip Tribunnews.com dari Tribungowa.com, Muslimin menceritakan sebelum dibagun sebuah masjid di lokasi tersebut awalnya adalah tempat yang karrasa' (keramat) bagi masyarakat setempat.
Ada batu besar yang digunakan oleh sejumlah warga untuk melakukan ritual.
Kemudian setelah dibagun masjid megah ini, lokasi tersebut menjadi tempat untuk beribadah dan menimba ilmu masyarakat sekitar.
"Setelah Masjid terbangun, lokasi itu pun ditempati untuk salat dan belajar mengaji bagi warga setempat," kata Muslimin.
Masjid itu masih dalam tahap pengerjaan. Di bagian bawah akan dibuat ruangan untuk tempat tinggal guru-guru mengaji.
Guru-guru mengaji itu nantinya mengajarkan ilmu Al-Qur'an untuk anak-anak penduduk sekitar.
Informasi yang dihimpun dari Muslimin, diketahui masjid yang letaknya di tengah pegunungan ini sudah ada sejak 2014.
"Iya memang ada, masjid itu sudah lama sekitar lima tahun," katanya.
Muslimin menambahkan masjid megah ini dibangun oleh seorang pengusaha kopi asal Bugis.
Orang-orang sering memanggilnya dengan sapaan Puang.
Puang sering bolak balik Makassar-Jakarta-Timika.
Saat datang ke Makassar, Puang selalu menyempatkan ke kebun kopinya itu.
(*)
Sebagian artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Ada Masjid di Tengah Hutan Kopi, Begini Penjelasan Camat Bontolempangan Gowa
(Tribunnews.com/ Endra Kurniawan)(Tribungowa.com/Ari Maryadi)