Pernah jadi tempat ritual
Muslimin menceritakan sebelum dibagun sebuah masjid di lokasi tersebut awalnya adalah tempat yang 'karrasa' (keramat) bagi masyarakat setempat.
Ada batu besar yang digunakan oleh sejumlah warga untuk melakukan ritual.
Kemudian setelah dibagun masjid megah ini, lokasi tersebut menjadi tempat untuk beribadah dan menimba ilmu masyarakat sekitar.
"Setelah Masjid terbangun, lokasi itu pun ditempati untuk salat dan belajar mengaji bagi warga setempat," kata Muslimin.
Masjid itu masih dalam tahap pengerjaan.
Di bagian bawah masjid akan dibuat ruangan untuk tempat tinggal guru-guru mengaji.
20 Latihan Soal Matematika Kelas 5 SD BAB 4 Kurikulum Merdeka & Kunci Jawaban, Keliling Bangun Datar
Download Modul Ajar Serta RPP Seni Rupa Kelas 1 dan 2 Kurikulum Merdeka Lengkap Link Download Materi
Guru-guru mengaji itu nantinya mengajarkan ilmu Al-Qur'an untuk anak-anak penduduk sekitar.
Baca: Lebih Dulu Viral dari Pidato Nadiem Makarim, Surat Kepala Sekolah SD Ini Tak Kalah Menyentuh
5. Memiliki bagunan yang megah
Luchyana dan teman-temannya dibuat takjub dengan keadaan masjid yang tidak memiliki nama ini.
Ia mengatakan masjid tersebut berbeda dengan masjid-masjid di kota yang ia lihat selama ini.
Menutur penuturan perempuan asli Kabupaten Jeneponto ini, masjid tersebut memiliki desain klasik yang unik di bagian eksteriornya.
"Saya sampai di sana kayak mimpi, kayak di negeri-negeri dongeng, bagus sekali," ungkap dia.
Luchyana menambahkan, selain masjid, ada dua bangunan lain di lokasi itu.
Bangunan ini terdiri dari sebuah vila dan rumah yang digunakan untuk tempat tinggal marbot masjid megah ini.
"Ada juga villanya, ada juga satu rumah yang dibuat khusus untuk tukang bersih-bersih masjid," tambahnya.